Kabupaten Sukabumi
Dinas perhubungan Kabupaten Sukabumi memberi klarifikasi tentang kejadian kecelakaan yang terjadi di tanjakan Asem palabuhanratu Sukabumi Senin dini hari.
Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di Jalan Nasional III, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Sebuah bus yang tengah berhenti tiba-tiba berjalan sendiri dan mengakibatkan sopir bus tersebut akhirnya meninggal dunia.
Insiden itu terjadi pada Senin (9/6/2025) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Saat kejadian, bus jurusan Palabuhanratu-Bogor berhenti di lokasi dengan kondisi mesin menyala. Namun tiba-tiba, bus bergerak maju dan sopir berupaya menahan.
Lokasi tersebut adalah menurut informasi warga adalah tempat kontrol penumpang perusahaan bus MGI , hasil Konfirmasi awak media dengan Kabid Lalin Dinas perhubungan kabupaten Sukabumi Asep Somantri Selasa 10/06//2025Di ruang kerjanya ,lokasi tersebut harusnya tidak boleh pakai parkir atau berhenti karena lokasi rawan dan berada di kawasan perempatan lampu merah jl.bayangkara.
“Seharusnya lokasi tersebut steril dan tidak boleh di pakai tempat ngetem atau parkir kendaraan apalagi Bus dan di situ juga ada larangan di larang parkir,itu tempat kontrol perusahaan bis yang bikin padahal daerah itu berbahaya dan sebelumnya juga sudah ada teguran dari pihak kami melalui kepala UPTD dishub palabuhanratu tapi kenapa masih tetap di pakai terus oleh pihak perusahaan MGI .ucap asep
“Pihak kami secepatnya akan melakukan kroscek dan melakukan tindakan peneguran terhadap pihak pihak yang memang melanggar aturan terutama bisa mengakibatkan kecelakaan ,dan intinya sekali lagi kami tekankan bahwa tidak di perbolehkan ada aktivitas parkir kendaraan di wilayah tersebut.ucapnya lagi
Pantauan di lapangan lokasi kejadian adalah turunan membentang hingga ke arah perempatan yang terdapat lampu lalu lintas. Pada persimpangan ini, arus kendaraan dari arah timur (menuju pasar) bertemu dengan kendaraan dari barat (jalur terminal), serta utara dan selatan kota.
Di sepanjang jalur ini terdapat permukiman padat, warung, bengkel, hingga sekolah. Trotoar sempit dan lalu lintas padat setiap pagi dan sore memperparah potensi bahaya bila kendaraan besar berhenti sembarangan.
Bus MGI tampak sering berhenti atau ngetem di depan agen resmi mereka. Sering terlihat bus besar parkir nyaris menempel trotoar, menutupi sebagian pandangan ke arah jalan menurun.
Di lokasi ini tedapat semacam halte meski tidak terlihat marka jalur khusus angkutan, maupun fasilitas pengaman untuk jalur curam seperti pengganjal roda tetap atau jalur darurat.
Sampai berita ini di turunkan belum ada penjelasan resmi dari pihak perusahaan Bis MGI.