Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan Dorong Pembentukan Dewan Kebudayaan Jawa Barat: “Budaya Harus Jadi Panglima Pembangunan”

Daerah267 Dilihat

Bandung, 21 Juni 2025 – Tokoh budaya Jawa Barat yang juga mantan Kapolda Jabar, Irjen Pol (Purn) Dr. Anton Charliyan, mendorong percepatan pembentukan Dewan Kebudayaan Jawa Barat sebagai lembaga strategis yang memiliki peran sentral dalam melestarikan, mengembangkan, sekaligus memajukan kebudayaan Sunda di tengah tantangan globalisasi.

Dalam pernyataannya, Anton Charliyan menegaskan bahwa eksistensi budaya Sunda saat ini berada dalam posisi yang rentan akibat arus budaya luar yang mendominasi ruang publik. Oleh karena itu, keberadaan Dewan Kebudayaan menjadi sangat urgen dan bukan sekadar lembaga simbolik, melainkan sebagai pilar peradaban dan pengarah pembangunan berbasis nilai-nilai kultural lokal.

“Dewan Kebudayaan harus menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban Sunda yang cageur, bageur, pinter, dan singer. Budaya bukan beban masa lalu, tapi energi untuk masa depan,” ujar Anton Charliyan.

Peran Strategis

Dewan ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah diskusi, tetapi mampu berperan sebagai mitra pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan kebudayaan, serta menjembatani program-program pelestarian budaya dengan pengembangan inovasi, ekonomi kreatif, dan pendidikan karakter.

Beberapa langkah konkret yang ia dorong antara lain:

Pengesahan Peraturan Daerah tentang Pemajuan Kebudayaan

Pembentukan kurikulum budaya Sunda di sekolah

Pelatihan guru budaya

Dukungan terhadap organisasi masyarakat berbasis kebudayaan

Anton juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter berbasis nilai-nilai budaya lokal, pelestarian bahasa daerah, hingga revitalisasi seni pertunjukan tradisional sebagai cara menjawab tantangan krisis moral dan alienasi budaya di kalangan generasi muda.

Belajar dari Daerah Lain

Ia juga menyebut keberhasilan Dewan Kebudayaan Yogyakarta dan Dewan Kesenian Jakarta sebagai contoh nyata kontribusi lembaga budaya dalam pembangunan daerah.

“Jawa Barat harus mampu menghadirkan versinya sendiri. Kita butuh Dewan Kebudayaan yang bukan hanya melestarikan, tapi memajukan budaya Sunda secara inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya.

Penutup

Dengan semangat kolaboratif, ia mengajak pemerintah, budayawan, akademisi, dan masyarakat luas untuk bersama-sama menjadikan budaya sebagai panglima pembangunan di Jawa Barat.

“Sudah saatnya budaya tidak hanya jadi pelengkap acara, tapi menjadi inti dari pembangunan yang manusiawi, berkarakter, dan berkelanjutan,” tutup Anton.