Sinar Resmi: Wakil Bupati Sukabumi Tekankan Pelestarian Tradisi

Daerah142 Dilihat

Kabupaten Sukabumi – Tradisi adat Seren Taun kembali digelar secara khidmat di Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, pada Minggu (13/7/2025). Tahun ini menandai pelaksanaan Seren Taun ke-446 sebagai ungkapan syukur masyarakat adat atas hasil panen.

Puncak acara ditandai dengan prosesi Ngampih Pare ka Leuit, yaitu ritual simbolis memasukkan ikatan padi hasil panen ke Leuit Si Jimat (lumbung adat). Prosesi ini dipimpin langsung oleh Sesepuh Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Abah Asep Nugraha, dan sarat dengan nilai spiritual dan kearifan lokal.

Beragam kegiatan turut memeriahkan rangkaian acara, seperti tumbuk padi, saresehan bersama para olot (tetua adat), serta pertunjukan seni budaya khas Sunda seperti dogdog lojor, gondang buhun, tari tani, rengkong, hingga karya seni dari generasi muda Kasepuhan.

Wakil Bupati Sukabumi, H. Andreas, yang turut hadir, menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai kekuatan bangsa.

“Salah satu bentuk kebanggaan bangsa adalah mempertahankan tradisi. Ini adalah fondasi ketahanan nasional yang sesungguhnya, karena tradisi mengikat persatuan di tengah keberagaman budaya,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan kekagumannya melihat padi berusia lebih dari 90 tahun yang masih tersimpan di leuit. Menurutnya, hal itu mencerminkan ketahanan pangan berbasis kearifan lokal yang berkelanjutan.

“Kampung adat ini bisa menjadi model ketahanan pangan nasional. Tradisi seperti ini adalah bukti nyata kekayaan Indonesia, menjaga keseimbangan alam dan siklus pangan yang lestari,” tambahnya.

H. Andreas menilai praktik yang dijalankan masyarakat adat merupakan implementasi dari Asta Cita Presiden RI, dan berjanji akan mendorong pembangunan infrastruktur di wilayah adat yang berpotensi strategis.

Di akhir sambutannya, ia mengajak generasi muda untuk melestarikan seni dan budaya sebagai kekuatan bangsa yang diakui dunia.

“Mari kita jaga tradisi dan budaya sebagai benteng utama keutuhan NKRI. Mohon doa agar kepemimpinan kami membawa berkah bagi Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.

Sementara itu, Sesepuh Adat Abah Asep Nugraha menegaskan bahwa Seren Taun bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta.

“Ini bukan hanya warisan, tapi juga doa bersama agar masa depan penuh keberkahan. Tradisi ini pondasi kehidupan yang selaras dengan alam dan spiritualitas,” tuturnya.

Ia berharap nilai-nilai adat tetap lestari meski di tengah arus modernisasi dan kemajuan teknologi.