Membangun Sejarah Baru Mahasiswa bersatu dalam Kongres GMNI XXII untuk Kedaulatan Bangsa

Nasional366 Dilihat

Reformasiaktual.com//Merdeka yang penuh sejarah kembali menggema dengan semangat nasionalisme saat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar Kongres Kedaulatan Bangsa XXII di Jalan Asia Afrika, Bandung.(15/7/2025). Mengusung tema “Bersatu Melawan Penjajahan Gaya Baru”, kongres ini menjadi simbol konsolidasi nasional kader GMNI dari seluruh penjuru tanah air dalam menghadapi tantangan globalisasi, neoliberalisme, dan ketimpangan sosial yang masih mencengkeram bangsa.

Kongres yang berlangsung megah ini dibuka dengan pertunjukan budaya yang sarat makna kebangsaan. Mojang Jajaka Cimahi 2024 tampil menyambut para tamu sebagai duta budaya, disusul penampilan khidmat dari Pasukan Pengibar Bendera SMP Negeri 5 Bandung. Gemuruh Rampak Kendang dari Ranjani Production dan gerak Tari Jaipong dari siswa-siswi SMA Laboratorium Percontohan UPI Cibiru menghadirkan kekuatan kultural sebagai bentuk perlawanan yang hidup. Suara lantang penuh semangat dari Paduan Suara SMA Kartika XIX-1 Bandung turut menggugah rasa nasionalisme peserta dengan lantunan lagu perjuangan.

Penampilan spesial dari tokoh muda Bung Yoel Ulimpa semakin menghidupkan suasana. Dikenal lewat orasi-orasi progresifnya, Yoel menyampaikan seruan perjuangan agar pemuda tidak gentar menghadapi bentuk kolonialisme modern yang berwajah halus namun menindas.

Dalam laporannya, Ketua Banda Pekerja Kongres GMNI XXII, M. Rawa Tamba, menegaskan bahwa kongres ini bukan hanya rutinitas organisasi, tetapi momentum strategis dalam menyatukan gerak dan pikiran mahasiswa untuk memperjuangkan nasib rakyat dan kedaulatan bangsa di tengah arus eksploitasi global.

Sementara itu, Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi, mengobarkan semangat perlawanan terhadap dominasi asing yang masih kuat mencengkeram ekonomi nasional. “Di kota kelahiran Marhaenisme ini, kita kobarkan kembali semangat Bung Karno! Lawan segala bentuk imperialisme dan kapitalisme yang merampas hak rakyat!” serunya disambut tepuk tangan membahana.

Refleksi perjuangan disampaikan pula oleh Suko Sudarso, tokoh alumni GMNI, yang menekankan pentingnya menjaga GMNI sebagai rumah ideologis perjuangan rakyat. Ia mengingatkan bahwa konsistensi dan keberpihakan kepada rakyat kecil adalah inti dari Marhaenisme yang tak boleh luntur.

Turut hadir memberikan dukungan moral dan politik, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Buky Wibawa Karya Guna, menyampaikan apresiasi kepada GMNI. Ia menilai gerakan mahasiswa seperti GMNI masih sangat relevan dalam menjaga semangat kemerdekaan dan mengawal arah pembangunan bangsa.

Kongres GMNI XXII ini menegaskan bahwa perjuangan belum selesai. Di tengah dunia yang berubah cepat, GMNI kembali meneguhkan peran mahasiswa sebagai kekuatan moral dan ideologis bangsa. Dari Gedung Merdeka — tempat Konferensi Asia Afrika dulu menggugah dunia — kini kembali bergema suara pemuda Indonesia:

Undang.S.