Pemuda Desa Sukabaru Jadi Korban Penganiayaan, Keluarga Korban Tolak Damai dan pilih Tempuh jalur hukum

Hukrim847 Dilihat

OKU Timur – Seorang pemuda bernama Suganda bin Sugianto, warga Desa Sukabaru, Kecamatan Bunga Mayang, OKU Timur, menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh tiga pemuda berinisial Dir (17), Nov (15), dan Rob (17). Kejadian ini terjadi pada Kamis (10/7) sekitar pukul 15.00 WIB di wilayah hukum Polsek Simpang, OKU Selatan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, insiden ini berawal dari peristiwa sekitar empat bulan lalu, saat Suganda kehilangan uang dan rokok yang diduga diambil oleh salah satu pelaku dari jok motornya. Kejadian itu terjadi saat korban dan temannya sedang mandi di sungai Talang Buri, Desa Bungin Campang.

Merasa dirugikan, Suganda sempat mencari pelaku hingga ke rumahnya guna meminta pengembalian uang tersebut. Namun, kasus ini tak berlanjut hingga akhirnya mereka kembali bertemu pada Kamis lalu di lokasi yang sama.

Pertemuan tersebut memicu ketegangan. Salah satu pelaku disebut menggeber-geber motor untuk memancing emosi korban. Cekcok pun tak terhindarkan, hingga pelaku memanggil dua rekannya untuk ikut mengeroyok Suganda.

Dalam peristiwa itu, korban dipukul menggunakan kunci motor hingga mengalami luka robek serius di bagian kepala. Sementara itu, Guntur rekan korban berhasil melarikan diri untuk memberi tahu kerabatnya.

Usai kejadian, Suganda langsung melapor ke Polsek Simpang dan telah menjalani proses visum sebagai bagian dari penanganan hukum.

Pada Sabtu malam (12/7), keluarga ketiga pelaku sempat mendatangi rumah korban untuk meminta maaf dan mengupayakan penyelesaian secara kekeluargaan. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Bungin Campang, aparat dusun setempat, serta Kepala Desa Sukabaru beserta perangkat RT dan Kadus.

Namun, upaya mediasi tersebut belum membuahkan hasil. Pihak keluarga korban menegaskan tetap melanjutkan proses hukum yang telah dilaporkan ke polisi.

Sukirno, salah satu anggota keluarga korban, membenarkan laporan tersebut dan menegaskan pentingnya keadilan bagi Suganda.

“Kami berharap proses hukum berjalan sebagaimana mestinya. Apalagi korban mengalami luka cukup serius di kepala,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, keluarga pelaku terus mencoba meminta perdamaian, namun korban dan keluarganya bersikukuh agar proses hukum tetap berjalan. (Rilis)