Ratusan Media Menanti Ketidakpastian, Diskominfo Tanggamus Dinilai Tak Profesional

Daerah451 Dilihat

TANGGAMUS,Reformasiaktual.com- Janji tinggal janji. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tanggamus kembali gagal menepati tenggat waktu yang mereka buat sendiri terkait pengumuman hasil verifikasi kerja sama media. Hingga Kamis (17/7/2025), hasil verifikasi untuk 620 media yang mendaftar belum juga diumumkan.

Padahal sebelumnya, sumber internal Diskominfo menyebut pengumuman akan dilakukan secara daring pada Rabu, 17 Juli 2025 melalui kanal resmi milik Pemkab.

Publikasi secara online disebut sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas proses. Namun realitas di lapangan justru berbanding terbalik. Tidak ada informasi resmi yang muncul, bahkan kabar terbaru dari Kepala Dinas Kominfo Tanggamus, Suhartono, justru menyiratkan ketidakpastian.

“Belum diumumkan….masih belum selesai. Kita tunggu dari tim verifikasi, insyaallah tidak terlalu lama. 620 media yang daftar,” ujar Suhartono, kepada Media ini melalui pesan WhatsApp Kamis (17/7/2025).

Pernyataan itu menegaskan lemahnya perencanaan, koordinasi, dan komitmen Diskominfo terhadap proses yang sangat dinanti ratusan pelaku media lokal.

Ketidaktepatan waktu bukan sekadar persoalan teknis, namun menunjukkan potret buruk birokrasi yang tidak disiplin terhadap jadwal dan minim tanggung jawab publik. Sejumlah pengelola media bahkan mulai meragukan integritas proses verifikasi.

“Jangan-jangan sudah ada media yang diloloskan diam-diam, tanpa diumumkan terbuka. Ini membuka celah dugaan permainan dan titipan,” kata salah satu pengelola media lokal yang meminta identitasnya disamarkan.

Selain berpotensi menimbulkan kecurigaan, keterlambatan ini juga mencederai prinsip transparansi yang semestinya dijunjung tinggi oleh instansi pemerintah, apalagi Diskominfo yang notabene menjadi ujung tombak keterbukaan informasi publik.

Pemerintah Kabupaten Tanggamus patut dievaluasi, khususnya Diskominfo yang tampaknya abai terhadap pentingnya komunikasi yang akurat dan akuntabel.

“Jika tidak ada itikad baik untuk memperbaiki manajemen informasi dan pelayanan publik, bukan tidak mungkin kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini akan runtuh total,” ujar salah satu pengelola media lokal. ( Red )