‎Dugaan Pembiaran oleh PLN Lembang, Dua Anak Jadi Korban Kabel Listrik yang tidak di bungkus di Atap Rumah Warga

Daerah209 Dilihat




‎Lembang, KBB – Warga Kampung Areng hingga ciJengkol, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, menyoroti keberadaan kabel listrik tegangan menengah milik PLN Lembang yang membentang tanpa pelindung di atas atap rumah mereka sejak sekitar tahun 2017. Kondisi ini disebut telah lama dibiarkan tanpa penanganan serius dan membahayakan keselamatan warga.

‎Puncaknya, pada Senin (14/7/2025), dua anak masing-masing berusia 8 dan 9 tahun tersengat listrik di atas atap Masjid RW 07 Kampung Areng. Tragis, satu dari mereka meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

‎Orangtua korban, pasangan berinisial RH dan SS, menceritakan kronologi kejadian kepada awak media.(21/7/2025)

‎ “Awalnya teman anak saya, A (8), mencoba mengambil layangan yang tersangkut di kabel PLN menggunakan besi hollow bajaringan. Dia langsung tersengat listrik. Anak saya, M (9), yang melihat kejadian itu, berniat menolong, tapi malah ikut kesetrum,” ungkap RH, ayah korban.(21/7/2025)

‎A mengalami luka ringan dan diperbolehkan pulang pada hari yang sama setelah menjalani perawatan. Sementara M mengalami luka bakar hingga 80 persen. Ia sempat dirawat di RS Salamun sebelum dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung. Namun setelah empat hari dirawat intensif, M meninggal dunia.

‎ “Saya sangat kecewa. Selama anak saya dirawat, tak ada satu pun perwakilan PLN yang datang. Setelah anak saya meninggal, barulah mereka muncul dan memberi santunan hanya satu juta rupiah,” ucap RH dengan nada sedih.(21/7/2025)

‎Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kejadian serupa bukan kali pertama terjadi.(21/7/2025)

‎ “Sebelumnya juga pernah ada tukang tenda yang meninggal karena kesetrum kabel it saatu. Bahkan tukang pasang WiFi juga pernah kena, tapi waktu itu masih selamat,” ujarnya.(21/7/2025)

‎Ibu dari anak yang selamat, A, membenarkan kronologi kejadian.

‎ “Betul, seperti yang disampaikan tadi. Tapi alhamdulillah anak saya hanya luka ringan dan langsung bisa pulang,” katanya.(21/7/2025)

‎Menindaklanjuti aduan warga, awak media mendatangi Kantor PLN Lembang di Jalan Raya Lembang No. 272. Di sana, perwakilan teknis lapangan PLN, Anggie, menerima konfirmasi media.(21/7/2025)

‎ “Material kabel itu memang kabel lama, dan sebenarnya ada rencana pergantian, tapi belum terlaksana. Kami lihat dulu skala prioritasnya,” ujar Anggie.

‎Saat ditanya mengenai standar keamanan, ia menjawab:

‎ “Secara SOP memang masih banyak kabel yang terbuka. Kalau mau diprioritaskan, mungkin harus ke sana juga.”(21/7/2025)

‎Terkait siapa yang bertanggung jawab atas insiden ini, ia mengatakan:

‎ “Saya lebih melihat ini sebagai masalah pengawasan di lapangan. Untuk jarak aman, menurut kami, selama tidak disentuh, masih dianggap aman.”(21/7/2025)

‎Pernyataan tersebut justru menimbulkan reaksi keras dari masyarakat yang menilai PLN Lembang abai dan lamban dalam menangani potensi bahaya yang nyata. Kasus ini memicu keprihatinan luas dan mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur kelistrikan di pemukiman padat penduduk.

‎Awak media akan terus menelusuri perkembangan kasus ini dengan mengonfirmasi ke pihak PLN tingkat provinsi serta aparat kepolisian setempat.

Red