Silaturahmi Koperasi se-Kota Bandung Terjalin Lewat Musik

Entertainment311 Dilihat

Reformasiaktual.com – Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai gelaran Lomba Nyanyi Koperasi se-Kota Bandung yang berlangsung di Roemah Nenek, Jalan Cibeunying Selatan, pada Senin (22/7/2025). Lebih dari sekadar ajang unjuk bakat, kegiatan ini menjadi wadah silaturahmi antaranggota koperasi serta memperkuat kolaborasi dan sinergi lintas koperasi di Kota Bandung.

Memasuki penyelenggaraan tahun ketiga, lomba ini telah menjadi tradisi tahunan yang dinanti. Dalam sambutannya, Ketua Dekopinda Kota Bandung, Dr. Usep Sumarsono, menegaskan bahwa seni dapat menjadi jembatan kedekatan antara koperasi dan anggotanya, sekaligus membangkitkan semangat berkoperasi.

“Lewat seni musik, para anggota koperasi bisa saling mengenal dan berbagi cerita. Ini bukan semata soal lomba, tapi bagaimana membangun energi positif antar koperasi agar semakin solid dan profesional,” ujar Dr. Usep.

Puluhan koperasi dari berbagai sektor ambil bagian dalam kegiatan ini, lengkap dengan dukungan meriah dari para suporter. Peserta tak hanya menunjukkan kemampuan vokal, namun juga semangat kebersamaan yang menjadi ruh gerakan koperasi.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78, yang akan mencapai puncaknya pada 26 Juli 2025 di Gedung Sate, Bandung. Pada acara puncak nanti akan digelar gerak jalan sehat yang melibatkan sekitar 3.000 pengurus koperasi se-Kota Bandung, dan rencananya dihadiri oleh Wali Kota atau Wakil Wali Kota Bandung serta perwakilan DPRD Kota Bandung.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Usep juga menyoroti pentingnya peran Dekopinda dan Dekopin dalam membina koperasi agar sehat dan transparan. Ia mengingatkan pentingnya pemahaman pengelolaan keuangan koperasi untuk menghindari masalah hukum.

“Koperasi bukan sekadar soal simpan pinjam. Kita dorong koperasi untuk fokus pada produksi dan distribusi kebutuhan masyarakat, seperti hasil pertanian, sembako, hingga gas LPG 3 kg. Ini sejalan dengan visi Presiden untuk membangun desa yang sejahtera,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa koperasi harus mampu menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) secara realistis, serta bijak dalam mengakses pinjaman dari bank pemerintah. Pengelolaan dana koperasi yang hati-hati dan akuntabel adalah kunci keberlangsungan yang sehat.

Melalui kegiatan ini, terbukti bahwa koperasi di Bandung tidak hanya berperan sebagai pilar ekonomi rakyat, tetapi juga menjadi motor penggerak kreativitas, kolaborasi, dan solidaritas sosial yang membumi dan menyenangkan.

Undang. S