Masyarakat Desa Tanjung Mulya Soroti Dugaan Ketidakterbukaan Anggaran Bumdes dan Dana Tanggap Darurat

DESA548 Dilihat

Garut – ReformasiAktual.com
Belum selesai polemik terkait penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Desa Tanjung Mulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, kini masyarakat kembali dihadapkan pada isu baru yang tak kalah serius. Kali ini, sorotan tajam tertuju pada dugaan ketidaktransparanan dalam pengelolaan anggaran Bumdes dan dana tanggap darurat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun tim ReformasiAktual.com dari sejumlah tokoh masyarakat, muncul kecurigaan terhadap penggunaan anggaran Bumdes sebesar Rp135 juta yang dialokasikan untuk mendukung program ketahanan pangan. Dana tersebut diduga tidak dikelola secara terbuka, bahkan disinyalir digunakan untuk kepentingan pribadi oleh oknum perangkat desa.

Dalam upaya menggali kebenaran informasi tersebut, pada Kamis (31/7) sekitar pukul 09.00 WIB, tim media menyambangi salah satu anggota BPD Desa Tanjung Mulya, Supriatna, untuk dimintai keterangan.

“Beberapa tokoh masyarakat menyampaikan kekhawatiran mengenai penggunaan anggaran Bumdes. Nilainya mencapai Rp135 juta, dan dari hasil penelusuran warga, dana tersebut diduga dimanfaatkan untuk kepentingan usaha pribadi oleh oknum pejabat desa,” ujar Supriatna kepada ReformasiAktual.com.

Tak hanya itu, Supriatna juga menyampaikan bahwa masyarakat mempertanyakan kejelasan penggunaan dana tanggap darurat senilai Rp97 juta yang hingga kini belum ada laporan pertanggungjawaban atau transparansi penggunaannya.

Isu ini pun menuai respons dari sejumlah elemen masyarakat dan aktivis di Kabupaten Garut. Mereka mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan penyelidikan mendalam atas dugaan penyimpangan anggaran tersebut. Menurut mereka, hal ini penting dilakukan guna mencegah terjadinya kerugian negara serta potensi konflik sosial yang lebih luas.

Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Desa Tanjung Mulya dan Ketua Bumdes belum berhasil ditemui untuk memberikan klarifikasi atas polemik yang mencuat. Redaksi ReformasiAktual.com tetap berupaya melakukan konfirmasi guna menjaga keberimbangan pemberitaan.

(Toni R.A – Garut)