Probolinggo – Reformasiaktual.com – Kejadian memprihatinkan kembali terjadi di wilayah Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Sebuah mobil ambulans yang membawa pasien ibu hamil terjebak macet di tengah kerumunan pasar mingguan di acara Car Free Day (CFD) di sisi timur Stadion Gelora Merdeka, Kraksaan. Peristiwa ini terjadi pada minggu, 03 Agustus 2025, pukul 11.24 WIB.
Ambulans yang membawa pasien menuju RSUD Waluyo Jati Kraksaan sempat tertahan cukup lama karena kepadatan lalu lintas. Jalur yang seharusnya steril justru dipenuhi oleh warga yang tengah beraktivitas dalam agenda mingguan tersebut. Tidak terlihat adanya pengaturan lalu lintas maupun prioritas jalur untuk ambulans darurat dari pihak terkait.
Warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut menyuarakan keprihatinan mereka. Beberapa bahkan mempertanyakan keberpihakan dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Probolinggo terhadap kondisi darurat seperti ini. “Apa harus menunggu nyawa melayang dulu baru ada tindakan, “Ujar seorang warga dengan nada kecewa.
Pasar mingguan dan CFD memang rutin diadakan setiap Minggu pagi, namun hingga kini belum ada rekayasa lalu lintas atau kebijakan khusus yang memastikan jalur darurat tetap aman dan bisa dilalui ambulans. Ironisnya, lokasi kegiatan hanya berjarak beberapa ratus meter dari fasilitas kesehatan terbesar di wilayah tersebut.
Sejumlah warga menilai, kejadian ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, beberapa ambulans juga pernah mengalami kesulitan serupa karena kegiatan yang menutup akses jalan utama tanpa pengawasan maksimal. Sayangnya, keluhan demi keluhan masyarakat selama ini belum mendapat respons berarti dari pemerintah daerah.
Warga berharap ada langkah cepat dan tegas dari Pemkab Probolinggo, khususnya dinas terkait seperti Dishub dan Satpol PP, agar memperbaiki sistem pengelolaan ruang publik dan mobilitas darurat. Menurut mereka, nyawa seseorang tidak boleh dikorbankan demi euforia mingguan semata.
“Di mana rasa kemanusiaan pemerintah? Ambulans seharusnya jadi prioritas utama di jalan raya. Ini soal nyawa,” tegas warga lainnya. Kini publik menanti tanggapan serius dari pihak Pemkab, apakah tetap menutup mata atau mulai hadir untuk keselamatan warganya.
Kemudian sala satu Awak Media meminta tanggapan dan komentar kepada kades Sumberlele lewat pesan Whatsap atas kejadian terjebaknya mobil ambulans menuju Rumah Sakit Waluyo Jati yang hendak melahirkan. Kades menjawab, Wa alaikum salam Nggeh mas, mohon maaf lebih baiknya ke pengurusnya ya H. Taufik.
Berikutnya teman media menghubungi H. Taufik, meminta tanggapan dan komentar, Siap mas? Jam 11 akses jalan sdh di buka. Krna cfd sdh selesai. Sempat tertahan ambulan krna ada lapak yg ringkes2 ke mobilnya. dan Alhmdllh. Berkat bantuan teman2 cfd kemarin kemacetan lgsg teratasi,”Ujar,
H.Taufik pengurus pokja kepada wartawan.!!
Ibrahim
Diduga tidak memiliki Rasa Kemanusiaan Pemerintah Kabupaten Probolinggo Dinilai Tutup Mata
Probolinggo – Reformasiaktual.com – Kejadian memprihatinkan kembali terjadi di wilayah Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Sebuah mobil ambulans yang membawa pasien ibu hamil terjebak macet di tengah kerumunan pasar mingguan di acara Car Free Day (CFD) di sisi timur Stadion Gelora Merdeka, Kraksaan. Peristiwa ini terjadi pada minggu, 03 Agustus 2025, pukul 11.24 WIB.
Ambulans yang membawa pasien menuju RSUD Waluyo Jati Kraksaan sempat tertahan cukup lama karena kepadatan lalu lintas. Jalur yang seharusnya steril justru dipenuhi oleh warga yang tengah beraktivitas dalam agenda mingguan tersebut. Tidak terlihat adanya pengaturan lalu lintas maupun prioritas jalur untuk ambulans darurat dari pihak terkait.
Warga yang menyaksikan langsung kejadian tersebut menyuarakan keprihatinan mereka. Beberapa bahkan mempertanyakan keberpihakan dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Probolinggo terhadap kondisi darurat seperti ini. “Apa harus menunggu nyawa melayang dulu baru ada tindakan, “Ujar seorang warga dengan nada kecewa.
Pasar mingguan dan CFD memang rutin diadakan setiap Minggu pagi, namun hingga kini belum ada rekayasa lalu lintas atau kebijakan khusus yang memastikan jalur darurat tetap aman dan bisa dilalui ambulans. Ironisnya, lokasi kegiatan hanya berjarak beberapa ratus meter dari fasilitas kesehatan terbesar di wilayah tersebut.
Sejumlah warga menilai, kejadian ini bukan yang pertama kali. Sebelumnya, beberapa ambulans juga pernah mengalami kesulitan serupa karena kegiatan yang menutup akses jalan utama tanpa pengawasan maksimal. Sayangnya, keluhan demi keluhan masyarakat selama ini belum mendapat respons berarti dari pemerintah daerah.
Warga berharap ada langkah cepat dan tegas dari Pemkab Probolinggo, khususnya dinas terkait seperti Dishub dan Satpol PP, agar memperbaiki sistem pengelolaan ruang publik dan mobilitas darurat. Menurut mereka, nyawa seseorang tidak boleh dikorbankan demi euforia mingguan semata.
“Di mana rasa kemanusiaan pemerintah? Ambulans seharusnya jadi prioritas utama di jalan raya. Ini soal nyawa,” tegas warga lainnya. Kini publik menanti tanggapan serius dari pihak Pemkab, apakah tetap menutup mata atau mulai hadir untuk keselamatan warganya.
Kemudian sala satu Awak Media meminta tanggapan dan komentar kepada kades Sumberlele lewat pesan Whatsap atas kejadian terjebaknya mobil ambulans menuju Rumah Sakit Waluyo Jati yang hendak melahirkan. Kades menjawab, Wa alaikum salam Nggeh mas, mohon maaf lebih baiknya ke pengurusnya ya H. Taufik.
Berikutnya teman media menghubungi H. Taufik, meminta tanggapan dan komentar, Siap mas? Jam 11 akses jalan sdh di buka. Krna cfd sdh selesai. Sempat tertahan ambulan krna ada lapak yg ringkes2 ke mobilnya. dan Alhmdllh. Berkat bantuan teman2 cfd kemarin kemacetan lgsg teratasi,”Ujar,
H.Taufik pengurus pokja kepada wartawan.!!
Ibrahim













