Bandung – Tidak semua buruh mendukung gerakan “Indonesia Gelap” yang selama ini digaungkan berbagai elemen masyarakat, untuk mengkritisi pemerintahan era Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Hal tersebut diungkapkan salah seorang kader dari Partai Buruh Indonesia Agus (usia 48 tahun). Menurut Agus ketika ditemui di kediamannya, Padalarang Jumat (15/8/2025), yang menjadi alasan kenapa tidak semua buruh mendukung gerakan “I donesia Gelap”, karena tidak semua buruh ikut berkecimpung di dunia politik.
“Termasuk di Jawa Barat, banyak buruh yang lebih fokus ke pekerjaan yang mereka geluti. Mereka bahkan susah untuk diajak bergabung dalam aksi yang sebenarnya sangat erat kaitannya dengan mereka,” jelasnya.
Dikatakan Agus, satu kasus misalnya pada May Day atau hari buruh. Menurutnya, lebih banyak buruh yang tetap bekerja dan memilih tidak ikut turun ke jalan untuk merayakan May Day tersebut.
Keterlibatan Partai Buruh Indonesia (PBI) mendukung penuh dalam mobilisasi demokratis #indonesiagelap yang dilakukan gerakan mahasiswa lalu misalnya, seperti itu adalah untuk meningkatkan rating sebagai partai baru.
“Tidak tahu ya kalau di pusat atau Jakarta. Tapi kalau di Jawa Barat sendiri, kita tidak ikut-ikutan terlihat gerakan Indonesia Gelap. Kita hanya fokus kepada yang menjadi kebutuhan dan tuntutan kaum buruh,” tandasnya. ***
