Reformasiaktual.com//Bukittinggi – Pemerintah Kota Bukittinggi bersama Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR melaksanakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Kedua Integrated City Planning (ICP) di Bukittinggi Command Center (BCC), Kamis (21/8/2025).
Rakorda ini membahas penyepakatan baseline analysis, vision & general intent, general plan, hingga visualisasi pilot area untuk pembangunan perkotaan Bukittinggi.
Mangapul Nababan, yang memimpin laporan, menyampaikan hasil rakorda sebelumnya dan menegaskan pentingnya masukan dari pemerintah kota. “Bukittinggi dipilih sebagai salah satu dari 10 pilot project dalam pengembangan perkotaan nasional dan masuk dalam 50 kota prioritas RPJTN. Masukan dari Pemko akan menentukan arah finalisasi master plan hingga tahun 2027,” ujarnya.
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menekankan bahwa ICP bukan hanya konsep teknis, melainkan strategi terpadu yang menyatukan kebijakan, program, dan investasi. “Pemko memprioritaskan penataan fasilitas umum, penerangan jalan, penataan kabel listrik bawah tanah, serta pengembangan transportasi publik termasuk mobil wisata untuk mendukung pariwisata,” jelasnya.
Ramlan menambahkan, ICP juga diarahkan untuk memperkuat identitas budaya kota. “Kami ingin memastikan pembangunan Bukittinggi benar-benar terintegrasi, dari infrastruktur, layanan publik, hingga pelestarian budaya. Dengan begitu, Bukittinggi bisa menjadi model kota inovatif, inklusif, dan berkelanjutan,” katanya.
Selain itu, Pemko Bukittinggi tengah menyiapkan agenda besar berupa festival budaya dan perayaan 100 tahun Jam Gadang, sebagai upaya memperkuat identitas kota sejarah sekaligus destinasi pariwisata nasional.
Adju







