Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 di Ciamis: Ajang Pelestarian Bahasa Sunda Sejak DiniFTBI Jadi Ajang Bergengsi Bagi Siswa SD

Entertainment285 Dilihat

Reformasiaktual.com//Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kabupaten Ciamis kembali digelar pada Kamis, 21 Agustus 2025, di SD Negeri 1 Cijeungjing. Acara tahunan yang diinisiasi Sentra Masekdas ini menghadirkan ratusan siswa dari 27 kecamatan, mewakili sekolah dasar masing-masing.

Tahun ini, panitia menargetkan 378 peserta, namun jumlah yang terdaftar mencapai 367 siswa. Mereka berkompetisi dalam tujuh cabang lomba, meliputi Aksara Sunda (Aksun), Pupuh, Sajak, Ngadongeng Sorangan, Biantara (pidato Bahasa Sunda), serta Carpon (Carita Pondok).

“Festival ini menjadi sarana bagi siswa untuk mengekspresikan kecintaan terhadap bahasa ibu melalui seni dan sastra. FTBI juga menjadi wadah penting dalam membangun karakter dan identitas budaya sejak dini,” kata Ely Mulyaningsih, S.Pd., Kasi Peserta Didik, saat membuka kegiatan.

Peserta Cilik dari Cikoneng Siap Unjuk Kemampuan

Salah satu guru yang mendampingi, Alwy Sidqi Nabawi, S.Pd., dari SDN Sindangsari 2 Kecamatan Cikoneng, menyebutkan dirinya membawa enam siswa terbaik dari sekolahnya. Anak-anak tersebut sebelumnya telah meraih juara di tingkat kecamatan.

Di antara mereka, Muhammad Rafi Fauzan, siswa kelas 5 SDN Sindangsari 2, tampil di kategori Biantara atau pidato Bahasa Sunda. “Saya berlatih hampir dua bulan untuk persiapan FTBI tahun ini,” kata Rafi.

Pembimbingnya, Rita, menambahkan bahwa penguasaan kosa kata serta udak unduk basa atau tata krama bahasa merupakan kunci dalam mempersiapkan pidato.

Melestarikan Bahasa Sunda sebagai Identitas Budaya

FTBI bukan hanya sekadar perlombaan, melainkan juga bagian dari program diseminasi kebijakan pelestarian bahasa daerah. Ely menegaskan, bahasa Sunda adalah identitas budaya masyarakat Ciamis yang harus diwariskan ke generasi berikutnya.

“Dengan mengajarkan bahasa ibu sejak dini kepada anak-anak, kita turut menjaga warisan budaya yang kaya makna dan nilai. Bahasa Sunda bukan hanya alat komunikasi, tapi juga sarana pembentukan karakter,” ucap Ely.

Melalui lomba ini, siswa dituntut tidak hanya menguasai bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari, tetapi juga mampu mengolahnya dalam bentuk karya sastra, seni pertunjukan, dan ekspresi budaya.

Harapan untuk Generasi Muda Ciamis

Penyelenggaraan FTBI 2025 diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya bahasa ibu. Dengan bahasa yang santun dan berbudaya, karakter anak dapat terbentuk sejak dini.

“Bahasa ibu yang baik akan membentuk pribadi yang beretika dan berbudaya. Itu sebabnya, FTBI akan terus menjadi agenda tahunan yang ditunggu,” ujar Ely menutup pernyataannya.

Ajang ini sekaligus menegaskan komitmen dunia pendidikan Kabupaten Ciamis dalam menjaga kelestarian bahasa daerah, agar Bahasa Sunda tetap hidup di tengah perkembangan zaman.

Ara