OKU Timur-Guna mencegah terjadinya longsor di pinggiran bibir sungai dan berdampak buruk pada pemukiman rumah-rumah penduduk sekitar bantaran sungai, akibat tanah dipinggiran sungai setiap banjir datang terkikis air , Pemerintah pusat melalui BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Pusat dan BPBD (BadanPenanggulangan Bencana Daerah) kabupaten OKU Timur membangun tembok penahan tanah (TPT) di Desa Sabah Lioh kecamatan Bunga Mayang kabupaten OKU Timur provinsi Sumatera- selatan (Sumsel).
Adanya pembangunan TPT sepanjang 300 meter tersebut tentu mendapat apresiasi dan pujian dari masyarakat setempat, karena menurut masyarakat desa sabah lioh sebelum dibangunnya TPT tersebut, tanah tempat pemukiman rumah yang mereka tinggali saat ini selalu di gerus air hingga berdampak longsor dan terancam hanyut.
Menurut Erwin (35) warga desa sabah lioh, yang rumah ia tempati dekat pinggiran sungai tersebut mengucapkan terima-kasih atas perhatian pemerintah dengan dibangunnya tembok penahan tanah (TPT).
“Saya pribadi sangat berterima kasih sekali dengan dibangunnya TPT ini, karena selama ini yang saya kwatirkan takutnya barisan rumah di sini habis jatuh kesungai, akibat tanahnya longsor, ucapnya.
“Setiap banjir datang kami penduduk disini, selalu merasa was-was karena tanah di pinggiran bibir sungai selalu longsor , bahkan ada rumah tetangga saya hampir jatuh kesungai bagian dapurnya, tentu ini berdampak buruk bagu kami warga disini, terang erwin pada wartawan selasa 09/09/25.
Ditempat terpisah kepala Desa Sabah lioh Yusmanizar mengucapkan terima kasih pada Pemerintah Pusat yang sudah mengalokasikan dana untuk pembangunan TPT di Desa Sabah lioh selasa (09/09/2025).
“Atas nama Pemerintah Desa dan Masyarakat khususnya Warga yang rumahnya di pinggiran bantaran sungai komering , mengucapkan terima kasih atas dibangunnya tembok penahan tanah (TPT) , ucap kades.
Menurut kades, selama ini tanah pemukiman rumah penduduk tersebut selalu di kikis air sungai komering hingga sering longsor, bahkan ada satu rumah yang hampir jatuh kesungai, karena jarak rumah sudah dekat dengan bibir sungai.
“Warga saya selalu merasakan was-was, karena rumah yang mereka tempat tinggali terancam jatuh ke sungai (hanyut), ungkap kades.
“Ya , kalau sekarang masih agak jauh dari sungai kira-kira 3 hingga 4 meter, akan tetapi lama- kelamaan seiring berputarnya waktu dan setiap banjir datang rumah-rumah tersebut tentu terancam jatuh kesungai dan hanyut , kata kades.
“Alhamdulilah dengan adanya pembangunan TPT, tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya warga saya yang pemukiman rumahnya dekat bantaran sungai komering dan saat ini warga sudah bisa menikmati bangunan tersebut, ungkap kades.
“Kita juga bersyukur apa yang kita harapkan selama ini dari pemerintah dapat terialisasi dengan cepat, tukasnya.Rilis Krisna