Puluhan Siswa SMPN 4 Pamarican Tumbang Usai Santap Makan Bergizi Gratis

PENDIDIKAN38 Dilihat

Ciamis, – Puluhan siswa SMPN 4 Pamarican di Desa Sukajadi, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (29/9/2025). Insiden ini sontak menggegerkan lingkungan sekolah.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah siswa dari satu kelas mengalami gejala seperti sakit perut, mual, dan lemas. Petugas medis dari Puskesmas Kertahayu dan Puskesmas Pamarican segera memberikan pertolongan pertama di lokasi.

Untuk mempercepat evakuasi, dua unit ambulans dikerahkan ke sekolah. Bahkan ambulans desa ikut membantu memindahkan para siswa ke fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Hingga berita ini diturunkan, jumlah pasti siswa yang terdampak belum dapat dipastikan. Namun pihak sekolah menegaskan bahwa kasus dugaan keracunan hanya terjadi di satu kelas. Hal ini karena distribusi MBG baru menyasar satu kelas, sedangkan kelas lain belum menerima jatah makanan.

“Menu makanan hari ini daging ayam dan sayuran. Daging ayamnya memang agak bau, tapi tidak terlalu menyengat. Setelah makan, banyak teman yang mengeluh sakit perut,” ujar salah seorang siswa.

Sebagai langkah antisipasi, pihak sekolah memutuskan menahan distribusi MBG yang tersisa. Makanan yang belum dibagikan tidak akan didistribusikan hingga penyebab pasti keracunan diketahui.

Unsur Muspika Pamarican – mulai dari Camat, Polsek, hingga personel TNI Koramil Pamarican – turut hadir memantau proses evakuasi dan memastikan penanganan siswa berjalan lancar.

Informasi terbaru menyebutkan terdapat 11 kelas yang sempat menyantap MBG. Namun, gejala keracunan hanya ditemukan di satu kelas. Tenaga medis dari dua puskesmas setempat terus melakukan pemantauan.

Salah seorang guru, Abdul Aziz, mengungkapkan bahwa sekitar 400 ompreng MBG telah dibagikan kepada siswa. “Tadi saya tanya ke siswa, katanya ayamnya bau. Jadi tidak semuanya keracunan, karena ada juga yang hanya makan sayurnya,” ujarnya.

Hingga kini, pihak terkait masih menelusuri penyebab pasti dugaan keracunan. Pemerintah daerah bersama instansi kesehatan berjanji akan mengusut kejadian ini agar program Makan Bergizi Gratis tetap aman dan layak bagi seluruh siswa.