Reformasiaktual.com//Bandung — Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kajati Jabar) Katarina Endang Sarwestri menghadiri pembukaan Pekan Paralimpik Daerah (PEPARDA) Jawa Barat 2025 yang digelar di Area Sport Jabar Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (30/9/2025), dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional 2025.
Acara tersebut diikuti ratusan atlet difabel yang tergabung dalam NPCI (National Paralympic Committee Indonesia) Jawa Barat dari seluruh kabupaten/kota. Turut hadir Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Barat, Ketua NPCI Jawa Barat, perwakilan DPRD Jabar, serta para Ketua NPCI daerah se-Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Kajati Jabar secara simbolis menyerahkan bantuan berupa alat-alat olahraga kepada perwakilan atlet NPCI Jawa Barat sebagai bentuk dukungan Kejaksaan terhadap pengembangan prestasi atlet disabilitas.
Komitmen pada Inklusivitas dan Prestasi
Dalam sambutannya, Kajati memberikan semangat kepada seluruh atlet yang berlaga, sekaligus menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan PEPARDA.
“PEPARDA bukan hanya ajang kompetisi olahraga, melainkan sarana strategis untuk menjaring, membina, dan mempersiapkan atlet disabilitas terbaik yang akan mewakili Jawa Barat di ajang PEPARNAS bahkan hingga ke tingkat internasional,” ujar Kajati.
Ia menegaskan bahwa penyelenggaraan PEPARDA merupakan wujud nyata komitmen terhadap kesetaraan, inklusivitas, dan penghormatan atas hak-hak penyandang disabilitas.
Kajati juga berharap ajang ini mampu menjadi pembuktian bahwa keterbatasan fisik bukanlah hambatan untuk meraih prestasi.
“Semangat, dedikasi, dan perjuangan para atlet disabilitas adalah inspirasi bagi seluruh atlet Jawa Barat. Dari lapangan ini akan lahir atlet-atlet tangguh yang mengharumkan nama Jawa Barat dan Indonesia di kancah internasional.”
Kejaksaan Dukung Indonesia Emas 2045
Mengakhiri sambutannya, Kajati menegaskan bahwa Kejaksaan Tinggi Jawa Barat siap terus mendukung kemajuan olahraga, khususnya bagi atlet disabilitas.
“Olahraga tidak hanya mencetak juara, tetapi juga membentuk karakter, solidaritas, dan semangat kebangsaan demi menyongsong Indonesia Emas 2045.”
Red
