OKU Timur Catat Sejarah, Pecahkan Tiga Rekor MURI di Momen Hari Sumpah Pemuda

Daerah151 Dilihat

OKU TIMUR — Di tengah semangat peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur mencuri perhatian nasional. Tak tanggung-tanggung, daerah berjuluk Sebiduk Sehaluan ini menargetkan pemecahan tiga sekaligus rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), yakni:

  1. Peserta Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Guru Terbanyak se-Indonesia,
  2. Kabupaten dengan Satgas Penanganan Tindak Kekerasan Terbanyak, dan
  3. Kabupaten dengan Klub Drum Band Terbanyak di Indonesia.

Dua di antara rekor tersebut—UKBI Guru Terbanyak dan Satgas Penanganan Tindak Kekerasan Terbanyak—telah resmi tercatat pada 28 Oktober 2025. Pihak MURI, melalui Awan Raharjo, Direktur Pemasaran Museum Rekor Dunia Indonesia, hadir langsung untuk menyaksikan dan memverifikasi pencapaian luar biasa itu.

Namun di balik gegap gempita perayaan, tersimpan kerja panjang dan strategi matang yang digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur. Berdasarkan penelusuran, rencana pemecahan rekor ini telah dirancang sejak awal 2024 sebagai bagian dari agenda besar penguatan ekosistem pendidikan daerah yang berorientasi pada mutu, perlindungan, dan karakter kebangsaan.

  1. UKBI Guru Terbanyak: Bahasa sebagai Identitas Bangsa

Program Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) massal bagi guru melibatkan lebih dari 1.000 peserta dari seluruh kecamatan di OKU Timur. Kegiatan ini dilakukan secara daring dan luring. Tujuannya bukan sekadar mengejar rekor, melainkan memperkuat kemampuan berbahasa Indonesia guru sebagai alat utama pembelajaran dan komunikasi publik.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur, Wakimin, S.Pd., M.M., selaku penggagas utama, menegaskan bahwa langkah ini merupakan pembuktian kualitas SDM pendidikan daerah.

“Kami ingin menunjukkan bahwa guru-guru OKU Timur punya kompetensi yang tidak kalah dengan kota besar. Bahasa Indonesia adalah jati diri bangsa, dan melalui UKBI kami menegakkan martabat itu dengan data dan kerja nyata,” ujarnya.

  1. Satgas Terbanyak: Perlindungan Anak Jadi Prioritas

Rekor kedua lahir dari keprihatinan terhadap meningkatnya kasus kekerasan di satuan pendidikan. Melalui kolaborasi lintas sekolah dan kecamatan, OKU Timur berhasil membentuk lebih dari 500 Satgas Penanganan Tindak Kekerasan aktif di berbagai jenjang sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan OKU Timur, Dodi Purnama, S.T., M.M., menyebut gerakan ini sebagai “gerakan sosial terstruktur”.

“Kami tak ingin lagi mendengar ada anak menjadi korban tanpa perlindungan. Satgas dibentuk bukan untuk formalitas, tapi menjadi garda terdepan sekolah yang berani melapor, bertindak, dan menyembuhkan. Di sinilah nilai kemanusiaan pendidikan kami diuji,” tegasnya.

  1. Klub Drum Band Terbanyak: Harmoni dalam Semangat Kebangsaan

Rekor ketiga, yakni Kabupaten dengan Klub Drum Band Terbanyak di Indonesia, kini menunggu verifikasi final dari MURI dan akan diumumkan pada 30 Oktober 2025 di Aula SMA Negeri 1 Belitang. Data sementara mencatat lebih dari 180 klub drum band aktif di OKU Timur—angka yang menakjubkan untuk wilayah setingkat kabupaten.

Menurut Dodi, drum band bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler, tetapi simbol semangat kolektif.

“Drum band mengajarkan disiplin, kekompakan, dan rasa bangga pada sekolah. Kami ingin generasi muda OKU Timur tumbuh dengan ritme perjuangan yang harmonis—antara otak, hati, dan tangan,” ujarnya.

Momentum Sumpah Pemuda dan Makna Reformasi Pendidikan

Pemilihan tanggal 28 Oktober bukanlah kebetulan. Hari bersejarah ini dijadikan simbol sinergi antara semangat kebangsaan dan kemajuan pendidikan. Dalam catatan MURI, jarang ada kabupaten yang mampu memecahkan tiga rekor dalam satu momentum nasional.

Awan Raharjo dari MURI mengakui bahwa capaian OKU Timur merupakan fenomena unik.

“Biasanya kami mencatat satu rekor untuk satu kegiatan. Tapi OKU Timur membuktikan, dalam satu momentum, mereka menembus tiga kategori berbeda dengan partisipasi massal dan komitmen kelembagaan yang kuat,” tuturnya.

Tiga Pilar Pendidikan OKU Timur

Tiga kategori rekor ini merepresentasikan tiga pilar utama pembangunan pendidikan di OKU Timur:

Kompetensi guru melalui UKBI,

Perlindungan anak melalui pembentukan Satgas, dan

Kreativitas pelajar melalui klub drum band.

Ketiganya menjadi fondasi baru arah pendidikan daerah ini—pesan kuat bahwa reformasi pendidikan sejati tidak hanya lahir di ruang rapat, tetapi tumbuh di sekolah dan di hati para pendidik.

Puncak penyerahan tiga piagam rekor MURI akan digelar pada 30 Oktober 2025 di Aula SMA Negeri 1 Belitang. Momen itu akan menjadi saksi sejarah lahirnya babak baru pendidikan OKU Timur—kabupaten kecil dengan mimpi besar yang kini diakui oleh Indonesia.Rilis Krisna