Reformasiaktual.com//Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menyambut baik keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang membatalkan pengunduran diri Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. Dengan keputusan tersebut, Saraswati tetap mengemban amanah sebagai wakil rakyat di Senayan.
Keputusan ini, bagi KAMMI, merupakan langkah konstitusional yang tidak hanya menegakkan keadilan, tetapi juga menjaga keberlanjutan representasi generasi muda dan perempuan di parlemen.
Ketua Harian Pengurus Pusat KAMMI, Fathiyakan Abdullah, menilai keputusan MKD mencerminkan sikap dewasa lembaga legislatif dalam menghadapi dinamika politik dan persepsi publik yang sering kali terjebak dalam potongan narasi media sosial.
“Kita hidup di zaman di mana potongan video berdurasi 15 detik bisa menghapus kerja puluhan tahun seseorang. MKD telah memberi contoh penting: keadilan tidak boleh disandera oleh framing digital. Keputusan ini menegaskan bahwa lembaga negara masih menjunjung asas proporsionalitas dan akal sehat,” ujar Fathiyakan di Ankara, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, sosok Saraswati merupakan figur perempuan muda yang telah menunjukkan konsistensi dalam memperjuangkan isu-isu substantif, terutama di bidang perlindungan anak, pemberantasan perdagangan manusia (human trafficking), dan pengarusutamaan gender berbasis keadilan sosial.
“KAMMI melihat kiprah Saraswati bukan hanya dari aspek politik, tapi juga dari keberpihakannya pada nilai kemanusiaan. Ia membawa semangat perempuan muda Indonesia yang berani bicara di ruang publik, tetapi tetap menjaga akar moral dan nasionalisme,” lanjut Fathiyakan.
Sebelum terjun ke dunia politik, Saraswati aktif dalam berbagai inisiatif sosial melalui yayasan yang fokus pada isu kesetaraan dan perlindungan korban perdagangan manusia. Kiprahnya juga diakui di tingkat global. Dalam forum internasional di GRIPS Tokyo (2021), ia menegaskan bahwa perdagangan manusia bukan semata kejahatan ekonomi, tetapi gejala dari ketimpangan sistemik yang menekan martabat manusia.
Fathiyakan menegaskan bahwa keterwakilan pemuda di DPR RI hari ini menjadi urgensi strategis bagi masa depan bangsa. Ia menilai kehadiran sosok seperti Saraswati bukan hanya simbol, melainkan pondasi regenerasi kepemimpinan nasional.
“Kita baru saja memperingati Sumpah Pemuda yang ke-97 tahun ini. Sumpah yang dulu diucapkan pada 1928 bukan hanya deklarasi identitas, tapi janji untuk memimpin masa depan bangsa. Kini, dua dekade menjelang Indonesia Emas 2045, generasi muda harus menempati ruang-ruang strategis seperti parlemen. Karena pada saat Republik ini genap berusia seratus tahun, merekalah yang akan memegang kendali arah bangsa,” ucap Fathiyakan.
Ia menambahkan bahwa kehadiran Tum Saras di DPR RI merupakan representasi penting dari semangat estafet kepemimpinan pemuda menuju 2045.
“Tum Saras menjadi contoh nyata bahwa anak muda bisa menembus batas politik konvensional dan memperjuangkan nilai tanpa kehilangan idealisme. Dalam 20 tahun menuju 2045, figur seperti beliau adalah aktor penting yang mempersiapkan jalan agar generasi muda hari ini siap menjadi pemimpin Indonesia di masa seratus tahun kemerdekaan,” jelasnya.
Fathiyakan menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa politik bukan ruang yang harus dijauhi, tetapi justru ruang perjuangan untuk mewariskan arah bangsa yang lebih baik.
“Kita butuh parlemen yang tidak hanya diisi oleh politisi senior, tetapi juga oleh generasi muda yang tumbuh dengan kesadaran sejarah dan visi masa depan. KAMMI berharap keputusan MKD ini menjadi pengingat bahwa politik Indonesia masih memiliki ruang bagi mereka yang berani jujur dan bekerja,” pungkas Fathiyakan Abdullah.







