WAKIL BUPATI BANTAENG; PADI GENJAH JADI SOLUSI TINGKATAN PRODUKSI KETAHANAN PANGAN DI BANTAENG

Daerah10 Dilihat

Bantaeng//reformasiaktual.com-Dalam rangka Desiminasi Plot terkait budidaya dan perbenihan padi genjah, Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan Tanam Perdana Penangkaran Padi Genjah, bertempat di Jalan Lingkar Kantor KPU Kabupaten Bantaeng, Sabtu 1 November 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Bantaeng H. Sahabuddin, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa peningkatan produksi padi merupakan bagian penting dari program keberlanjutan dan ketahanan pangan, khususnya di negara-negara Asia termasuk Indonesia.

“Kabupaten Bantaeng memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pertanian, terutama komoditas tanaman pangan seperti padi. Melalui kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bantaeng dengan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, diharapkan akan tercipta peningkatan kapasitas petani melalui penerapan teknologi dan penguatan sumber daya manusia,” ujar Wabup.

Beliau menambahkan bahwa padi genjah memiliki keunggulan karena masa tanam yang relatif singkat, hanya sekitar 70–80 hari setelah tanam, sehingga mempercepat siklus panen, menekan biaya produksi, dan memungkinkan peningkatan frekuensi panen dalam setahun. Dengan potensi lahan sawah di Kabupaten Bantaeng mencapai 6.050 HA, termasuk 2.000 HA sawah tadah hujan, padi genjah diharapkan menjadi solusi bagi petani untuk memaksimalkan hasil sebelum memasuki musim kemarau.

“Kami berharap hasil penangkaran padi genjah ini dapat dimanfaatkan oleh petani, terutama di lahan tadah hujan, agar dapat melakukan panen sebelum musim kemarau tiba,” tambahnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng, Mahyudin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan kemandirian benih dan mendukung ketahanan pangan nasional.

“Melalui pengembangan padi genjah, para petani diharapkan memperoleh akses terhadap benih unggul. Saat ini terdapat dua varietas yang dikembangkan, yaitu Situbondo dan Cakrabuana, keduanya memiliki produktivitas yang tinggi. Sebelumnya, kegiatan perbenihan juga telah dilakukan di Kelurahan Lamalaka dengan 10 varietas padi,” ujarnya.

Dari pihak akademisi, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin yang diwakili oleh Wakil Dekan III, Tutik Kuswinanti, menegaskan komitmen Unhas dalam mendukung pengembangan padi genjah di Bantaeng.

“Varietas Situbondo dan Cakrabuana merupakan benih unggulan dengan potensi hasil mencapai 8–9 ton per hektare. Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin tidak hanya menyiapkan benihnya, tetapi juga mendampingi petani dalam penerapan teknologi pertanian, mulai dari pengelolaan pupuk organik hingga pestisida. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut,” ungkapnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kabag SDM Polres Bantaeng, Kompol Abd. Rahim R. mewakili Kapolres Bantaeng, Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara, Hanan Rifki Nurhimawan, mewakili Kajari Bantaeng, Danramil 1410-02/ Eremerasa, Kapten Inf. Jufri, mewakili Dandim 1410 Bantaeng, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar, Penyuluh Pertanian lingkup Dinas Pertanian Bantaeng, serta para petani Kabupaten Bantaeng.(AS RA)