Berkunjung ke Desa Cilame Mendes PDTT RI Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah untuk Ketahanan Pangan

Nasional51 Dilihat

Reformasiaktual.com//Bandung Barat
Ngamprah – Bupati Kabupaten Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menyambut kunjungan kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Mendes PDTT RI), H. Yandri Susanto beserta jajaran, dalam acara Sosialisasi Penguatan Program Prioritas Pemerintah Pusat terkait Ketahanan Pangan dan Pengembangan Potensi Desa.

Kunjungan yang berlangsung di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menjadi momen penting untuk mendorong kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam mewujudkan swasembada pangan melalui pemberdayaan Desa.

Bupati Kabupaten Badung Barat Jeje Ritchie Ismail, menyampaikan komitmen Pemkab Badung Barat dalam mendukung visi nasional Presiden RI, Prabowo Subianto untuk membangun Indonesia dari Desa.

Kegiatan ini juga menjadi ajang apresiasi terhadap berbagai pencapaian Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, yang telah menunjukkan kontribusi signifikan dalam pengembangan potensi lokal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Jeje Richie Ismail menyambut baik arahan Mendes PDTT, Bahkan, menegaskan bahwa seluruh Desa di Kabupaten Bandung Barat telah mengalokasikan 20 persen Dana Desa (DD) untuk program ketahanan pangan sesuai ketentuan Permendes Nomor 2 Tahun 2024.

Jeje Ritchie mendukung penuh program kementerian, saat ini terdapat 165 Desa Tematik ketahanan pangan yang bergerak di bidang pertanian, perikanan, dan peternakan,” ujarnya.

Bupati Jeje Ritchie merinci, dari 165 Desa tersebut terdapat: 57 Desa bertemak ayam, 21 Desa bertema sayuran, 20 Desa bertema buah-buahan,18 Desa bertema domba, 14 Desa bertema ikan, 4 Desa bertema bebek, dan 1 desa bertema burung puyuh.

Bupati Jeje Ritchie Ismail menyebutkan Desa Cilame menjadi salah satu Desa paling siap secara ekonomi dan infrastruktur, dengan 7 gerai ekonomi Desa yang siap beroperasi di berbagai Kecamatan.“Meskipun di tahun depan menghadapi tantangan fiskal dengan pengurangan anggaran Rp300 miliar, Jeje optimistis Desa-desa di Bandung Barat akan melaksanakan program pemerintah pusat,”pungkasnya.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, (PDTT) H. Yandri Susanto, mengapresiasi keberhasilan Kabupaten Badung Barat dalam mengelola Dana Desa (DD) secara profesional dan transparan, pengelolaan Dana Desa di Desa Cilame dinilai sangat tertib juga produktif memberikan manfaat nyata buat masyarakat, selain itu Mendes H.Yandri menyoroti pentingnya pembangunan Desa berbasis komunitas untuk menciptakan Desa yang produktif, mandiri, dan mampu mencegah urbanisasi.

“Pengelolaan Dana Desa (DD) yang akuntabel, seperti yang dilakukan di Kabupaten Badung Barat, patut menjadi model nasional, dengan pengawasan yang melibatkan Kejaksaan, kami yakin bahwa Dana Desa (DD) benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” terangnya.

Mendes H.Yandri juga mengembangkan konsep pengembangan “Desa Tematik” yang memanfaatkan potensi lokal seperti Desa peternakan, Desa pertanian, Desa perikanan Menurutnya, pengelolaan Nasional Desa berbasis Tematik yang dikelola melalui BUMDes dapat menjadi kunci kehausan ekonomi Desa sekaligus mendukung target swasembada pangan pada tahun 2025.

“Berharap kolaborasi yang terjalin dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Kebersamaan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Kabupaten Badung Barat, optimis dapat mewujudkan Desa-desa yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing, sehingga memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan Nasional, saya akan menjadikan Desa Cilame menjadi model percontohan ke seluruh Desa di Indonesia,”ujarnya.

Mendes H. Yandri, Desa Cilame ini telah mengembangkan budidaya ikan nila dengan sistem Bioflok serta tanaman sayur hidroponik, yang menjadi bagian dari Desa Tematik ketahanan pangan. “Saya melihat langsung hasilnya. Pemanfaatan Dana Desa (DD) di Desa Cilame luar biasa. Ada 12 Bioflok untuk ikan nila dan di atasnya hidroponik. Ini bukan hanya inovatif, tapi juga mendukung program ketahanan pangan nasional,”tutupnya.

Journalist A2n RA***