Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Bukittinggi, Adakan Pelatihan “Inkubator Bisnis”1000 StartUp Bukittinggi Gemilang Tahun 2025

Berita Kota27 Dilihat

Bukittinggi (17/11/2025) – Pelatihan Inkubator Bisnis yang dilakukan Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Bukittinggi menyasar pelaku UMKM Kota Bukittinggi, Senin (17/11) di Hotel Pusako, Kota Bukittinggi.

Pelatihan ini diadakan tanggal 17 – 19 November 2025 dengan jumlah peserta sekitar 50 orang pelaku UMKM di Kota Bukittinggi.

Selama 3 hari pelatihan, peserta akan dibekali dengan ilmu : Motivasi dan Ide Bisnis, Analisis dan Riset Pasar, Keuangan, Diatribusi dan Jaringan, Produk dan Operasional, Legalitas, Pemasaran, Pengembangan Usaha dan Manjemen Pelanggan.

Dalam sambutannya Wali Kota Bukittinggi yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Emil Achir, mengatakan,” pelatihan ini dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan kepada pelaku usaha kecil dan mikro dalam meningkatkan manajemen usaha.”

“Saat ini, masalah pengangguran merupakan tanggung jawab bersama, salah satu tanggung jawab Pemerintah, dengan cara memberikan pelatihan dan keterampilan kerja bagi pelaku usaha,” ujar Emil.

Untuk itu, Pemerintah Kota Bukittinggi menggalakkan semangat kewirausahaan dalam kehidupan masyarakat, sehingga tingkat pengangguran dan kemiskinan akan terus semakin berkurang, sehingga wirausaha dapat berkembang.

UMKM merupakan leader perekonomian yang menjadi jantung ekonomi masyarakat, dan pelopor tumbuhnya ekonomi kerakyatan, hal ini sejalan dengan Visi Pemerintah Kota Bukittinggi, “ Bukittinggi Gemilang, Berkeadilan, dan Berbudaya” yang dijabarkan pada Misi, membangun ekonomi masyarakat yang berkeadilan.

Inkubasi bisnis merupakan proses pembinaan yang mendukung pengembangan dan pertumbuhan awal bisnis baru atau star up.

Program ini menyediakan sumber daya komprehensif seperti pelatihan, mentoring akses modal, dan fasilitas fisik atau virtual untuk meningkatkan peluang keberhasilan.

Tujuan inkubasi bisnis diantaranya, mengurangi resiko, mempercepat pertumbuhan, membangun kapasitas, dan meningkatkan daya saing.

“Permasalahan UMKM saat ini adalah masih rendahnya kualitas sumber daya manusia,” ungkap Emil.

UMKM belum mampu menembus pasar yang luas, gagap teknologi, sehingga tidak bisa memenuhi selera pasar yang selalu berubah.

Salah satu kerja pemerintah, menciptakan iklim berusaha yang kondusif, kebijakan yang berpihak kepada UMKM, serta memberikan pelatihan agar UMKM Bukittinggi lebih mandiri, profesional dan memiliki daya saing di tingkat nasional maupun internasional.

Adapun pemateri dalam pelatihan ini, terdiri dari berbagai bidang keilmuan, yaitu : Aulia Azmi, M. Nazif, Silvia W, FhaFhajri AG. Adapun dari Dinas terkait, hadir Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja Bukittinggi, Yopi Zulfikar, Kabid Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Bukittinggi, Sesri, dan instansi terkait.
(Adju)