Ciamis, Reformasiaktual.com //Program ketahanan pangan hewani dan nabati menjadi salah satu prioritas penting sebagai mana yang diatur dalam peraturan presiden (Perpres) No 104 Tahun 2021 tentang ketahanan pangan.
Namun lain halnya yang terjadi di Desa Bojongmalang, Ciamis program ketahanan pangan hewani pengadaan sapi anggaran tahun 2022.
Dan sangat disayangkan sapi ketahanan pangan tersebut sudah habis atau raib tanpa ada penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Bukan saja ketahanan pangan yang menjadi sorotan satu hal lagi mengenai pelaksanaan dan penyelenggaraan dan pengelolaan BUMDES yang semerawut, bahkan adanya indikasi kuat lebih dimanfaatkan untuk kepentingan golongan dan pribadi terkesan dijadikan Bancakan.
Pirman, mantan karyawan Bumdes sauyunan Desa Bojongmalang saat dikonfirmasi,Selasa 17/10/23 melalui sambungan seluler menyampaikan.
Saya sekarang sudah berhenti bekerja di Bumdes sekitar kurang lebih 2 bulan, kepengurusan bumdes yang dulu sampai tahun 2022, Ketua: Andi Yono, Sekertaris: Ahmad Khoerudin, Bendahara: Asep Muhammad Yusuf, ucapnya.
Masih menurut Pirman, Ketua yang sekarang Anis Hoerunisa, Sekertaris Yana, untuk bendahara saya tidak tahu. Saya berhenti bekerja di Bumdes, karena merasa kurang pas dengan kepengurusan yang sekarang, kepengurusan yang dulu, setiap sebulan sekali selalu melakukan roris atau cek barang, pengeluaran dan pemasukan.
Berbeda dengan cara kepengurusan yang sekarang, selama saya bekerja tidak ada istilah roris barang, pengeluaran, pemasukan setiap akhir bulan. Sehingga saya merasa, lebih baik mengundurkan diri terangnya.
Sementara Anis Hoerunisa sebagai Ketua Bumdes Sauyunan saat dikonfirmasi terkait berapa anggaran penyertaan modal Bumdes dari Dana Desa tahun 2021,2022,2023 melaui pesan whatsapp secara singkat menjelaskan, saya baru menjabat jadi ketua sejak tahun 2022′ tulisnya.
Begitupun dengan Yana sebagai Sekertaris Bumdes yang merangkap sebagai Ketua kelompok penerima bantuan Sapi dari program ketahanan pangan tahun 2023 saat dikonfirmasi mengatakan.
Saya tidak punya kewenangan untuk memberikan penjelasan tanpa seizin Ketua, silahkan pihak media langsung aja tanya ke Desa” singkatnya.
Cucu, sebagai Kasi pelayanan Desa Bojongmalang saat dikonfirmasi terkait anggaran ketahanan pangan senin 17/10/2023 ditempat kerjanya turut menyampaikan.
Anggaran ketahanan pangan tahun 2022 sebesar Rp: 149.500.000 direaliasikan untuk pembelian 13 ekor sapi dengan harga per ekor 13.000.000.
Untuk anggaran tahun 2023 sebesar Rp: 65 juta direalisasikan untuk 5 ekor sapi, ucap Cucu.
Menyikapi hal tersebut diatas.Tatang Sutarna, salah satu aktivis Jawa Barat yang peduli terhadap anggaran pemerintah angkat bicara.
Anggaran Dana Desa, Desa Bojongmalang tahun 2022 sebesar Rp: 866.508.000, jika direalisasikan 20% untuk ketahanan pangan dan hewani, jumlah tersebut adalah Rp: 173.301.600, sementara kalau melihat penjelasan Kasipel pada tahun 2022 yang direalisasikan hanya Rp: 149.500.000 untuk pembelian 13 ekor Sapi, lalu sisanya kemana” tandas Tatang.
Begitupun tahun 2023, anggaran Dana Desa sejumlah Rp: 857.330.000 jika dihitung 20% setara dengan Rp: 171.466.000, sementara realisasi untuk pembelian 5 ekor Sapi hanya Rp: 65 juta.
Ada hal yang perlu diawasi oleh semua pihak, baik masyarakat, Media sebagai Control, Dinas terkait baik Inspektorat, DPMD, Camat dan Aparat Penegak Hukum supaya adanya transfaransi realisasi Dana Desa. kalau dilihat kejadian diatas, Kepengurusan Bumdes Desa Bojongmalang seolah tidak ada transfaransi terhadap publik, hal ini tidak boleh dibiarkan’ pungkasnya.
( Endang 71 RA)