Reformasiaktual.com//BANDUNG- Pemda Provinsi Jawa Barat menggagas Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon (GTPP) Jilid II, setelah program tersebut sukses melebihi target 50 juta pohon pada akhir tahun 2021, yakni mencapai 54 juta pohon.
Pada GTPP Jilid II ini ditargetkan sebanyak 20 juta pohon tertanam di tahun 2022.
“Saya hari ini mewakili Pak Gubernur dalam rangka penanaman pohon dengan program yang sudah kita laksanakan, yaitu 50 juta pohon,” ujar Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pada acara Peresmian Bina Desa Konservasi Cibiru Wetan, di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (27/1/2022).7
“Alhamdulillah hari ini sudah melebihi sampai 54 juta pohon. Ini semua berkat dorongan seluruh lapisan masyarakat, termasuk pengusaha (CSR),” tuturnya.
Pak Uu –sapaan akrab Wagub– mengungkapkan, program GTPP merupakan salah satu upaya Pemda Provinsi Jabar dalam mereboisasi kembali hutan dan tanah yang gundul.
Pak Uu juga melaporkan, berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.306/MENLHK/PDASHL/DAS.0/7/2018 tentang penetapan lahan kritis nasional, disebutkan bahwa di wilayah provinsi Jabar terdapat lahan kritis seluas 911.192 hektare yang meliputi lahan kritis di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan, yang harus dipulihkan melalui upaya rehabilitasi hutan dan lahan.
“Kami akan menutupi, berusaha untuk menanam lahan-lahan yang memang hari ini gundul, ditebangi dengan kebutuhan pembangunan,” kata Pak Uu.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jabar Epi Kustiawan mengatakan, pihaknya ingin mengulang kesuksesan capaian target GTPP, sehingga untuk GTPP Jilid II ini Pemda Prov Jabar menargetkan 20 juta pohon.
“Pencanangan GTTP Jilid II tahun 2022 ini dengan targetnya 20 juta pohon. Mudah-mudahan target ini tercapai tanpa harus menunggu bulan Desember,” harapnya.
Adapun kegiatan Bina Desa Konservasi Cibiru Wetan ini, kata Epi, merupakan kolaborasi Dinas Kehutanan Provinsi Jabar dengan PT SiCepat Ekspres Indonesia, berupa penanaman agrosilvo pastoral, penanaman 4.000 bibit pohon di lahan seluas 10 hektare, dan penyerahan 200 ekor domba bibit untuk dikembangkan oleh masyarakat sekitar.
CSR dari PT SiCepat Ekspres Indonesia ini bukan pertama kalinya dikerjasamakan dengan Pemda Provinsi Jabar. Sebelumnya, PT SiCepat juga berkontribusi dalam kegiatan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) di Desa Cikande Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, serta berkolaborasi dalam penanganan lahan kritis Provinsi Jabar melalui pembuatan hutan pantai di Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran.
“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT SiCepat Ekspres Indonesia, yang telah berkontribusi dalam GNPDAS di KBB yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2021, kemudian berkontribusi dalam penanaman 22.000 batang cemara laut untuk pembangunan hutan pantai di Kabupaten Pangandaran,” sebut Epi.
HUMAS JABAR//Korprina