Reformasiaktual.com//KABUPATEN SUKABUMI-
- Telah terjadi bencana alam tanah longsor yang menyebabkan bangunan salah satu sekolah madrasah rusak parah, bertempat di Kp. Legok Jabon RT/RW 005/004 Desa Cirendang Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi, Minggu (12/11/2023).
Petugas P2BK Kecamatan Cikakak, Agus Mahardika mengatakan bahwa hujan deras merupakan penyebab dari longsor ini. Ia memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini, namun kegiatan belajar mengajar sementara harus terhenti.
“Ada 58 murid yang memang sementara diliburkan akibat kejadian ini, kemudian tercatat kerugian ditaksir mencapai 20 juta, adapun kebutuhan mendesak saat ini berupa bahan material bangunan,” jelasnya.
Di tempat yang sama, sekretaris Desa Cirendang sekaligus sebagai saksi kejadian, Riki mengatakan ambruknya bangunan tersebut pada Minggu (12/11/2023) sekitar pukul 01.50 WIB.
“Karena hujan deras dari sekitar jam 9 atau jam 10 malam, si tembok penahan tanahnya ambruk nimpa bangunannya jadi, disamping MD nya itu bukan tebing kalau sunda mah gawir, jadi si tanahnya tuh jatuh TPTnya tingginya sekitar 2 sampai 2,5 meter, soalna pas ujung TPT itu sampai ke atap,” bebernya.
“Yang rusak bangunan, temboknya runtuh dengan atapnya, sementara tidak bisa digunakan, siswanya untuk sekarang kegiatannya masih diliburkan. Selain tempat belajar mengajar keagamaan juga sebagai majlis taklim, di pakai pengajian ibu ibu, punya yayasan jadi memang belum punya sendiri tapi menginduk yayasan nurul Islam,” lanjutnya.
Menurut Riki, ia merupakan orang pertama yang mengetahui kejadian ini, pasalnya jarak rumahnya dengan madrasah tersebut sangatlah dekat.
“Yang di denger itu hujan besar tiba-tiba suara ambruk. Pada saat itu warga pada keluar rumah. Madrasah ini ke pemukiman dekat, lumayan padat kalau misalkan madrasah ini dikelilingi pemukiman memang jadi tidak terlalu jauh kalau misalkan disamping kanan itu temboknya mepet dengan rumah saya juga, jadi pada saat dengar suara ambruk kebetulan saya belum tidur masih terjaga,” jelasnya.
Terakhir, Riki mengungkapkan jika ia sudah berkomunikasi dengan kepala sekolah terkait perbaikan bangunan tersebut.
“Untuk memperbaiki bangunan memang waktunya agak lumayan lama, jadi memang kepala sekolahnya cari alternatif mungkin bisa dialihkan dulu ke tempat-tempat disitu juga ada bangunan paud sementara bisa di pakai seperti itu,” pungkasnya.
Asep T