Paluta – Malam itu, Jalan Umum KM 17-18 Gunung Tua-Padangsidimpuan di Desa Si Pupus Lombang, Kecamatan Padang Bolak Julu, Paluta menjadi saksi bisu ketika dua pria, Abdul Kholik Pakpahan (47) dan Sahut Matua (30), berakhir terkapar di aspal.
Kejadian ini bukanlah akibat kecelakaan biasa, melainkan petualangan nekat mereka setelah menenggak tuak di salah satu warung di Desa Siparau.
Kisah ini dimulai ketika Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel) AKBP Yasir Ahmadi dan rombongan pulang setelah salat Magrib di Paluta.
Tiba-tiba, mereka menemukan dua sosok tergeletak di jalan, hasil dari terjatuh dari sepeda motor. “Ternyata pemuda ini baru selesai minum tuak,” ungkap Yasir, memberikan kilas balik malam yang penuh drama pada Jumat (2/2/2024).
Diketahui Abdul Kholik dan Sahut Matua baru saja pulang minum tuak di warung Desa Siparau. Keberanian mereka tak hanya terbatas di gelas-gelas tuak, tapi juga di atas sepeda motor. Pukul 18.40 WIB, keduanya memulai perjalanan yang sayangnya berakhir dengan kecelakaan tunggal di jalan sepi.
“Keduanya kami bawa berobat dan sadarkan diri setelah mendapat perawatan medis,” ungkap Yasir, menyampaikan akhir dari peristiwa seru dua pemabuk tuak yang terpingkal di aspal Paluta.
Abdul Kholik dengan luka robek di wajah dan dagu, Sahut Matua dengan luka lecet di pipi, kini harus merenung atas tindakan gegabah mereka.
Kisah ini menjadi cermin bagi masyarakat untuk lebih bijak menghadapi godaan minuman keras dan memilih waktu yang tepat untuk berkendara.
Sebuah malam yang penuh liku ini memberikan pelajaran berharga. Terkadang, kecelakaan tak hanya dihadapi di jalan raya, tapi juga dalam setiap keputusan yang diambil di atas roda kehidupan.
Aks