Reformasiaktual.com//BANDUNG-Kehidupan yang dinikmati oleh umat manusia hanyalah kehidupan sementara, walaupun hanya sementara, umat manusia tidak boleh menganggap remeh hal seperti ini.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Yayasan Ikhlas Rahayu Cijerokaso Kota Bandung Ustaz Dada Rosada, dalam kegiatan Religious Discussion Jilid II yang dilaksanakan via Zoom Cloud Meeting, Rabu 9 Februari 2022.
Dalam kegiatan ini, peserta yang hadir dari kalangan mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas), pengajar atau guru-guru sekolah, Majelis taklim dari berbagai daerah.
Dalam pemaparannya, Ustaz Dada Rosada mengungkapkan, tujuan diselenggarakannya kegiatan Religious Discussion Jilid II ini, agar meningkatkan daya kritis dan spiritual semua orang khususnya umat muslim dalam menanggapi arti dari sebuah kehidupan.
“Bagaimana cara kita menjalani kehidupan yang benar sesuai dengan yang ada di dalam kitab suci Alquran serta mendekatkan diri kepada sang maha pencipta alam semesta. Karena arti dari sebuah kehidupan merupakan suatu yang berkesinambungan dengan sang maha pencipta yaitu Allah SWT,” ujar Ustaz Dada Rosada.
Selain itu, tujuan inti dari kegiatan Religious Discussion ini, agar muslim hendaknya memahami akan hakikat kehidupan yang benar dan kematian itu bukanlah akhir segalanya, bahkan merupakan awal dari kehidupan yang sesungguhnya.
“Untuk itu umat muslim wajib berusaha memahami dan mengamalkan apa yang terkandung di dalam agama Islam, sehingga tidak tersesat dalam menjalani kehidupan,” ucapnya.
Menurut dia, hal ini sangat penting untuk diselenggarakan, khususnya untuk umat muslim. Sebab, setiap orang hidup, pasti memiliki tujuan akhir.
“Manusia bisa dikatakan bermoral baik, apabila hidupnya dijuruskan ke arah tujuan akhirnya,” katanya.
Selain itu, Ketua Umum HIMA PKnH Unpas Amanda Navira menambahkan, kegiatan ini sangat menginspirasi kepada seluruh mahasiswa, utamanya dan masyarakat lain.
Peserta dalam mengikuti kegiatan ini sangat antusias, dikarenakan penyampaian atau pembawaan yang dibawakan oleh narasumber sangat mudah dipahami oleh peserta, serta menimbulkan rasa keingintahuan yang mendalam.
“Alhamdulillah peserta Religious Discussion Jilid II semakin semangat dalam menanggapi dan semangat dalam berdiskusi,” imbuh Amanda Navira.
Dia berharap, kedepan dan seterusnya masih bisa memberikan kebermanfaatan untuk banyak orang karena “khoirunnas anfauhum linnas” yang artinya sebaik-baiknya manusia ialah yang memberikan kebermanfaatan untuk orang lain.
“Harapan dalam kegiatan Religious Discussion yang menjadi inti utama dari kegiatan ini adalah, senantiasa memberikan momentum atau ruang untuk semua orang berdiskusi menyampaikan gagasan dan solusi-solusinya agar umat manusia khususnya umat beragama islam lebih mencintai agamanya, meningkatkan ketaqwaan serta keimanannya agar selalu berbuat kebaikan dan meninggalkan hal yang mengarah kepada keburukan,” pungkasnya.
Red