Warga Temukan Mayat Korban KMN Yuiee Jaya 02 di Kayuadi, Ahui Minta Dokumentasi Korban Meninggal

Daerah135 Dilihat

KEPULAUAN SELAYAR// ReformasiAktualita.com – Hingga kemarin, Senin 19 Maret 2024 pukul 15.00 Wita total korban tenggelamnya Kapal Motor Nelayan (KMN) Yuiee Jaya 02 yang dinakhodai Sun Hen (57) asal Muara Baru Jakarta Utara dengan tujuan perairan Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah ditemukan 16 orang. Sebanyak 12 orang dinyatakan selamat dan 4 orang lainnya sudah tak bernyawa. 

          Korban yang baru ditemukan ini menggunakan baju kaos lengan panjang berwarna hitam dengan celana dalaman warna coklat. Dengan dasar ini, kemudian oleh rekan korban mengenalinya dan meyakini jika ia adalah Husama asal Pekalongan Jawa Tengah (Jateng) salah seorang dari crew KMN Yuiee 02 yang tenggelam pada 09 Maret lalu diperairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan. Ia ditemukan oleh seorang nelayan bernama Tanang sedang mengapung tak jauh dari pesisir pantai barat Dusun Bontodato Desa Kayuadi Kecamatan Taka Bonerate.

         Sementara korban yang ditemukan dalam kondisi selamat sebanyak 12 orang yaitu Sun Hen (57) nakhoda, Amirul Khaq (30), Dian Kuniawan (26), Takhmid Furdi (30), Septo Guntoro (30), Waryen (25), M. Zaki Muntaha (36), Aminuddin (27), Ade Bagus Panuntun (31), Maulana Dwi Anggoro (23), Muchammad Musaqir (34) dan Amat Subechan. 

         Kemudian yang sudah dinyatakan meninggal dunia adalah Mazrul Azam, Achmad Irham Kholis (21) dan seorang yang belum teridentifikasi dan dikuburkan di Desa Nyiur Indah Pulau Kayuadi.

         Kemudian korban keempat yang dinyatakan meninggal dunia ditemukan oleh seorang nelayan yang bernama Tanang dalam kondisi mengapung dipesisir pantai barat Dusun Bontodato Desa Kayuadi masih dalam wilayah Kecamatan Taka Bonerate. Penemuan ini sekitar pukul 15.00 Wita yang identifikasi adalah mayat Husama (21) asal Pekalongan Jateng. Saat ditemukan masih menggunakan baju kaos lengang panjang warna hitam dan celana dalaman warna coklat.

        Sedangkan yang belum diketahui nasibnya atau belum ditemukan masih ada sebanyak 19 orang yaitu Andreansyah (KKM), Mohamad Irkham (Mualim I), Agus Budianto (Masinis I), Aditya Saifudin, Ahmad Mahrus, Ahmad Musyaffa, Ahmad Subkhi, Aji Santoso, Ayuhan, Dhukron, Edi Surito, Haidar Muthohar Ahmad, Hendry Dianto, Ifnu Prastian, Kristanto, M Khoirul Anam, M. Zuhdanul Mahrom, Rizal Wahyono dan Zaenal Abidin.

         Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kepulauan Selayar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ujang Darmawan Hadi Saputra, SH, S.IK, M.M, M.IK menyatakan,” Hasil identifikasi mayat berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan di Dusun Bontodato adalah salah satu dari crew kapal yang belum ditemukan yang jumlahnya 20 orang itu. Namanya Husama warga Pekalongan Jawa Tengah. Namun dengan pertimbangan kondisi mayat sehingga pada pukul 16.50 Wita, Senin kemarin, mayat langsung dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Batang. Saat pemakaman tampak hadir dari pihak Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, Basarnas, TNI dan Polri serta masyarakat setempat.” ujarnya.

        Sementara itu, Agen KMN Yuiee Jaya 02 di Dobo, Ahui yang dikonfirmasi sehari sebelumnya via selulernya mengaku baru saja tiba di salah satu hotel di Makassar Sulsel. ” Saya baru saja tiba di hotel dari Dobo. Cuara masih ekstrem. Kami punya nakhoda, Sun Hen kondisinya sudah mulai membaik. Ahui juga mengakui jika masih ada 20 crew kapalnya yang belum ditemukan. Kita rencananya adalam waktu dekat akan melakukan proses evakuasi yang masih hidup dan masih ada di Selayar.” kata Ahui, Minggu 17 Maret kemarin.

         Kedua belas crew kapal yang dinyatakan selamat itu rencananya sudah mau dievakuasi. Hanya saja pada Jumat 15 Maret itu, saya rencana ke Makassar namun karena cuaca masih sangat ekstrem sehingga saya tunda lagi. Makanya ini saya baru tiba dari Dobo.” Ahui menambahkan. 

        Karena saat ini, saya sudah berada di Makassar akan berkonsultasi dengan aparat untuk proses evakuasi khususnya yang masih hidup. Dan yang sudah dikebumikan tidak mungkin akan dibongkar. Tapi itu juga sangat tergantung pihak perusahaan bersama keluarga korban. Karena saya ini hanya sebagai agen bagian timur Indonesia.” katanya.

        Cuma mayat yang sudah dimakamkan di Selayar diharapkan adanya dokumentasi berupa foto-foto atau video pada saat evakuasi dan saat pemakaman berlangsung dikirimkan ke kami untuk selanjutnya kami teruskan kepada keluarga korban.” tutup Ahui. (M. Daeng Siudjung Nyulle/Humas Polres)