Hujan Intensitas Tinggi Mengakibatkan Meluapnya Aliran Sungai Cijambu Dan Sungai Ciawi Sehingga Terjadi Bencana Alam Banjir Bandang

Daerah219 Dilihat

Reformasiaktual.com//Cipongkor Bandung Barat-
Rongga-Cipongkor- Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat sekitarnya, mengakibatkan terjadinya bencana alam, mengakibatkan banjir bandang, Peristiwa yang terjadi pada Minggu (25/3/2024), pukul 23,00 waktu setempat menyebabkan debit air Sungai Cijambu, keberadaanya di Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Rongga. Sehingga menyebabkan melulantakan hektaran sawan, jembatan disepanjang sungai Cijambu hancur dan beberapa rumah warga hancur dan terendam banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat melaporkan Enam Desa, Kecamatan Cipongkor antara lain Desa Sirnagalih, DesaCijambu, Desa Baranangsiang, Desa Cibitung dan DedaSukaresmi pada Enam Desa terdampak banjir,

Sementara itu, Jaja Suhendra (34) warga Kampung Cimaja, RT05/RW05, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat mengatakan, hujan deras mengguyur wilayah tersebut, mengakibatkan banjir bandang merendam pondok pesantren (ponpes) dan satu rumah warga roboh tergerus longsor.

“Hujan deras hampir 4 jam dari jam 20.00 WIB malam tadi sampai jam 23.20 WIB, mengakibatkan banjir bandang yang terparah diwilayah Cipongkor ada beberapa titik, pertama ponpes Pusaka Baru, Kampung Ciawi RT/01, RW02, Desa Sirnagalih, dan titik kedua rumah roboh terbawa longsor di Kampung Gitung, RT03/RW04, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor,” Terang Jajang.

Sedangkan di kampung Gintung Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor 25 rumah warga terkena bencana alam banjir bandang dan satu korban jiwa sedang di evakuasi secara manual, sudah 2 jam lebih masih belum bisa dievakuasi dengan menggunakan alat seadanya.

“Jajang menyebut, semua warga yang terdampak sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman, untuk sementara pengungsian berada di balai Desa Cibenda.

“Lokasi kejadian banjir memang dekat dengan sungai Ciawi dan sungai Cijambu, lahan sawah warga dan ada beberapa tempat yang terdampak titik banjir serta rumah roboh ke bawa arus, korban tertimbun material bangunan masih di evakuasi,” jelasnya

“Kondisi sekarang Ponpes di kampung Ciawi Alhamdulillah sudah surut dan di kampung Cibolang sudah surut juga, tinggal sekarang masih evakuasi barang-barang yang tenggelam dan bersih bersih,” sambungnya.

Kendati itu, untuk dilokasi terdampak Ponpes Pusaka Baru, pihaknya bersama warga tengah menyiapkan makanan untuk para santri yang berada di pengungsian untuk menu makan sahur.

“Santri di evakuasi kerumah warga deket kaka saya, saat ini sedang menyiapkan makanan untuk mereka sahur, tadi pas kejadian memang kebetulan santri sedang pada ngaji usai shalat tarawih Alhamdulillah karena banjir terhalang oleh pintu dan jendela tidak sampai masuk ke dalam ruangan, namun ada beberapa santri dilarikan ke klinik,” jelasnya.

Sejauh ini, petugas masih melakukan assesment terkait jumlah korban dan rumah warga yang terdampak. Hingga pukul 04.00 WIB waktu sahur warga dan petugas masih melakukan evakuasi korban tertimbun longsor. Minimnya peralatan menyulitkan petugas melakukan evakuasi.

BPBD Kabupaten Bandung Barat, TAGANA dibantu warga setempat bersama tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, aparat Desa dan warga setempat telah melakukan peninjauan langsung di wilayah terdampak serta melakukan monitoring paska kejadian.

Kajian ini menunjukkan Kabupaten Bandung Barat daerah potensi bahaya banjir bandang pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada Dua kecamatan, meliputi Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Rongga.

Merespons hal tersebut, BNPB Kabupaten Bandung Barat mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah dengan memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG dan memeriksa potensi bencana di wilayah sekitar.

Perangkat daerah setempat bersama warga setempat dapat melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan dengan membersihkan saluran dan daerah resapan air, material yang menghalangi aliran air di sekitar sungai, melakukan susur sungai dengan tim ahli, serta mempersiapkan rencana kedaruratan seperti tempat evakuasi dan peralatan pendukung penanganan bencana.

Pemerintah daerah setempat juga dapat melakukan monitoring peningkatan debit air ketika terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi sehingga upaya tanggap darurat banjir dapat dilakukan. Masyarakat diimbau untuk dapat mengikuti instruksi pemda setempat dalam upaya penanganan banjir dan tidak terpengaruh arus informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Journalist Aan iyus RA***Team