Purwakarta // reformasiaktual.com Mulai dari jembatan Curug Goong Desa Sukamukti Kec. Maniis Purwakarta Jawa Barat Sampai perbatasan Desa Parung Banteng Kec. Sukasari sepanjang kurang lebih 4 KM rusak berat.
Hal inilah yang dikeluhkan oleh warga desa yang sering menggunakan jalur tersebut untuk aktiftas kesehariannya.
Odih (32) salah satu warga memberikan keterangannya kepada awak media terkait kondisi jalan di desanya.
“Rusak berat Bu dan kami sering jatuh dari motor ketika melintasi jalan ini, terlebih kalau musim hujan,” ujar Odih.
Masih menurut ia, bahwa warga sering kesusahan ketika ada warga yang sakit dan butuh penanganan cepat.
“Saya pernah bawa istri saya pas mau lahiran, ambulance desa tidak bisa melaju dengan kecepatan semestnya, padahal saat itu istri saya sudah merintih mau lahiran, walau akhirnya proses lahirnya berjalan selamat. Semua terjadi karena memang jalan yang kami lalui parah dan rusak berat,” tambahnya.
Masih menurutnya, bahkan dengan adanya jalan yang sangat rusak ini, pernah kejadian sampai tidak tertolong dan meninggal di tengah perjalanan menuju Puskesmas
“Waktu itu ada juga yang tidak tertolong karena memang ambulance tidak bisa dalam kondisi kecepatan seharusnya. Akhirnya pasien meninggal di tengah perjalanan menuju Puskesmas,”kata Odih.
Hal diatas dibenarkan oleh Kepala Desa Sukamukti Kec. Maniis, Purwakarta, Jawa Barat, Abduloh.
Ia sudah mengusulkan hal ini (jalan rusak berat) ke dinas terkait, namun hingga saat ini belum ada penanganan sebagaimana mestinya.
“Kita sudah mengusulkan kepada Dinas Bina Marga Kabupaten namun sampai dengan hari ini jalan di desa kami tetap saja belum diperbaiki. Padahal kondisi jalan yang rusak berat ini sangat mengganggu kami dalam memberikan pelayanan maksimal kepada warga,” ujar Kades.
“Mudah-mudahan keluhan kami ini segera mendapat perhatian dari pemerintahan di atas kami,” tambahnya.
Masih menurut Kades, saat ini yang menjadi prioritas kebutuhan di desanya selain penanganan jalan (Kelas Jalan Kabupaten), kami juga masih kekurangan armada ambulance walau kami sudah memiliki satu unit ambulance sama dengan desa lainnya.
“Kami juga saat ini sangat membutuhkan tambahan unit ambulance, karena yang kami miliki saat ini masih kurang. Apalagi dengan kondisi jalan yang sangat parah, jadi sering mengalami keterlambatan dalam penanganan warga yang sakit, melahirkan,” jelasnya.
Di samping hal diatas ia juga menambahkan bahwa dengan kondisi medan jalan yang bebatuan dan rusak berat, motor NMax yang kami miliki seharusnya untuk desa kami motornya disesuaikan dengan kondisi jalan yang ada.
Ia pernah juga mengusulkan kepada Kepala DPMD Kab. Purwakarta, motor dinasnya ditukar atau disesuaikan dengan media jalan. Namun pada saat itu hanya ditanggapi sepintas oleh Kadis DPMD.
“Sudah telat pak kades. Demikian diungkapkan Kades menirukan bahasa Kadis Jaya,” kata Kades.
Harapannya, semoga pemerintah di atas kami yang lebih berkompeten dapat mendengar keluh kesahnya.
“Kami hanya ingin memberikan pelayanan prima terhadap warga kami,” pungkas Kades. ( RN )