Reformasiaktual.com//Blitar – Dandim 0808/Blitar Letkol Inf Didin Nasruddin Darsono mengawali goresan pertama lukisan yang berjudul “Gores Pemberontakan” yang di gelar oleh seniman Blitar.
Kegiatan tersebut, merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari pemberontakan PETA, yang puncaknya nanti malam, bertempat di lokasi bekas Markas PETA di Jalan Soedanco Soeprijadi Kota Blitar, Senin (14/2/2022).
Dandim 0808/Blitar saat ditemui menyampaikan, bahwa kegiatan pagi ini tentunya sangat luar biasa bagi kami. Kami jajaran Kodim 0808 sangat terkejut dengan apa yang sudah dilakukan oleh para komunitas seniman, terkait dengan masalah peringatan pemberontakan PETA tanggal 14 Februari.
“Ini merupakan murni dari hati para rekan rekan komunitas seniman Blitar, dimana mereka sudah peduli terkait apa yang sudah di lakukan oleh PETA pada zaman dahulu di era tahun 1945. PETA ini melakukan pemberontakan di wilayah Blitar terhadap penjajah Jepang saat Indonesia belum merdeka.
Kalau kita melihat sejarahnya meskipun PETA waktu itu tidak berhasil, namun awal atau cikal bakal dari pemberontakan PETA menjadi semangat atau penyulut api revolusi, bukan hanya di Indonesia namun juga di seluruh jajaran Pasifik.
Dengan adanya pemberontakan PETA yang ada di Blitar, bahwa Jepang yang berkuasa saat itu sudah tidak lagi di dukung oleh masyarakat khususnya yang ada di wilayah Asia Tenggara termasuk di dalamnya Blitar.
Dan terjadilah penyerangan penyerangan selanjutnya, dan akhirnya Jepang kalah, momen itulah yang menjadi cikal bakal kita sampai Indonesia merdeka.
Untuk di ketahui pasca pemberontakan PETA yang ada di Blitar yang di pimpin oleh Soedanco Soeprijadi bersama rekan rekannya, ini juga di ikuti oleh pasukan PETA lainnya untuk melakukan pemberontakan.
Pemberontakan ini merupakan api semangat bagi para pemuda dan harapan kita. Pemuda pemuda kita memahami bahwa Soeprijadi rela mengorbankan jiwa raganya demi kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia.
Sementara itu “Sonny (48) seniman lukis asal Blitar saat di konfirmasi menyampaikan, kegiatan ini untuk menyambut peringatan hari pemberontakan PETA di Blitar, yang di canangkan sebagai hari cinta tanah air.
Dimana kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat Blitar, bahwa di lokasi jalan Ahmad Yani adalah salah satu tempat peristiwa pemberontakan pasukan PETA yang pada saat itu menyerang Hotel Sakura tempat berkumpulnya Perwira Jepang.
“Untuk itu kita para seniman Blitar melukis lukisan yang berjudul “Gores Pemberontakan” di jalan Ahmad Yani tepatnya di depan Kodim 0808/Blitar, agar masyarakat tahu bahwa di sini pernah terjadi peristiwa pemberontakan pasukan PETA kepada pasukan Jepang, sehingga kita tidak melupakan sejarah, tandasnya (Dim0808).
Eri