Cerita Fitriani Aulia Rizka soal Maskot KPU Bantaeng, Konsep Semiotika dalam SI KATAN

Daerah476 Dilihat

BANTAENG – Reformasiaktual.com Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantaeng mengumumkan pemenang sayembara maskot bernama Si Katan pada 10 Mei 2024 lalu.

Desain maskot tersebut merupakan fauna endemik di Bantaeng, yakni Ficudela Bonthaina atau Sikatan Lompobattang.

Rupanya pemenang maskot ini adalah salah satu jurnalis dan mompreneur di Kabupaten Bantaeng, yakni Fitriani Aulia Rizka.

Desain maskot Si Katan ini berhasil mengalahkan 14 desain lainnya setelah mendapat penilaian dari dewan juri independen.

Ibu tiga anak yang akrab disapa Fizzy ini menyebut, secara utuh Si Katan terselip makna mendalam terkait Pilkada 2024. Biasanya, kata dia, kontestasi politik selalu memunculkan ketegangan.

Maskot ini menjadi perwujudan akan kepedulian bersama untuk saling menjaga, serta menepis isu-isu yang mengancam persatuan antar masyarakat di Kabupaten Bantaeng.

“Konsep desain sendiri lama saya pikir apa yang cocok untuk menggambarkan Pilkada 2024 Bantaeng. Akhirnya muncul ide Sikatan Lompobattang. Secara utuh filosofisnya terselip harapan bahwa Pilkada kali ini berlangsung dengan damai,” ujarnya saat ditemui di Konijiwa Coffee, Selasa (14/5/2024).

“Beberapa unsur dalam desain maskot membentuk stigma positif terhadap Pilkada 2024, di antaranya pemilihan warna yang melambangkan kebebasan, kemurnian, keutuhan, loyalitas, dan keterbukaan agar perhelatan Pilkada berjalan secara profesional dan bersifat terbuka,” kata dia.

Alumni Pasangan Muda Inspiratif dan Berprestasi (PMIB) Kemenpora RI itu, menjelaskan terjemahan mendalam mengapa Si Katan direpresentasikan sebagai sarana untuk mewujudkan Pilkada yang damai di Bantaeng.

Menurutnya, Sikatan Lompobattang adalah fauna endemik yang kini rentan dan terancam punah. Ditarik dalam kondisi perhelatan politik, sebagai warga yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, Fizzy tak mau perbedaan pilihan menjadi gelombang pemecah keutuhan di Bumi Butta Toa ini.

“Merepresentasikan kepedulian kita terhadap fauna endemik Bantaeng yang terancam punah dalam wujud maskot Pilkada 2024. Sama seperti Pilkada, kita tidak mau ada sekat dalam proses pemilihan pemimpin kita di Bantaeng. Kita harus saling menjaga,” jelas mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Timur (FISIP UNITIM) ini.

Terkait konsep desain, kata dia, tidak begitu banyak yang diubah. Hanya sentuhan yang lebih halus pada sayap, ekor dan rambut. Termasuk akronim SI KATAN yang sebelumnya yakni Serentak Memilih Kepala Daerah di Bantaeng, setelah mendapat saran dari tim juri, akronim SI KATAN lebih sederhana dan bermakna yakni Siap Pilkada Bantaeng.

Setelah pengumuman hasil sayembara, menurut Fizzy, SI KATAN sudah resmi menjadi milik KPU Bantaeng dan masyarakat umum. Ia pun berharap maskot ini menjadi pemantik dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.

AGUS