Reformasiaktual.com//GARUT, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan “Makin Cakap Digital Segmen Komunitas Jawa Barat” di Kabupaten Garut pada Sabtu (25/5/2024). Acara ini bertempat di Gedung Art Center, Jalan Proklamasi, Kecamatan Tarogong Kidul, dengan tema “Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi”.
Beberapa narasumber hadir dalam acara tersebut, termasuk Podcaster & Entrepreneur Rizki Adi Nugroho, Tutor dan Fasilitator Nasional Aulia Putri Juniarto, Founder Paberik Soeara Rakjat Tio Prasetyo Utomo, Direktur PT. Cipta Manusia Indonesia Ismita Putri, Chairwoman of @sobatcyber.id Virna Lim, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut Margiyanto.
Menkominfo RI Budi Arie Setiadi, dalam pesannya secara virtual, menekankan pentingnya peningkatan kemampuan pemanfaatan internet secara aman dan produktif terbukti semakin urgent di tengah pesatnya penetrasi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari.
“Kondisi ini tentu harus merubah kesadaran kita bersama untuk terus meningkatkan literasi digital di Indonesia, terlebih pada tahun 2023 indeks literasi digital Indonesia berada di angka 3,65 dari skala 5 atau tingkat sedang,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 3,54.
Budi Arie juga mengingatkan bahwa literasi digital tidak hanya memiliki manfaat ekonomi seperti peningkatan kompetensi tenaga kerja dan partisipasi dalam kegiatan ekonomi digital, tetapi juga manfaat sosial dan budaya.
“Selain aspek ekonomi, aspek sosial dan budaya seperti membantu individu bereaksi bijak terhadap pesatnya teknologi, sehingga terhindar dari dampak negatif yang ada,” tambahnya.
Kepala Diskominfo Garut, Margiyanto, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah bagaikan pedang bermata dua. TIK membawa segudang manfaat, namun juga dapat disalahgunakan untuk tujuan negatif seperti penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.
Margiyanto menekankan pentingnya menjadi konsumen informasi yang bijak dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar.
“Ujaran kebencian, kata-kata atau tindakan yang ditujukan untuk menyinggung atau menghina, atau merendahkan kelompok tertentu berdasarkan RAS, etnis, agama gender, atau identitas lainnya, ujaran kebencian dapat memicu diskriminasi, kekerasan, dan perpecahan bangsa,” ucap Margiyanto.
Menurutnya, budaya digital kini semakin meresap dalam kehidupan sehari-hari serta menghadirkan dinamika tersendiri. Maka dari itu diperlukan pemahaman yang mendalam sebagai masyarakat yang hidup di era digital.
Dalam kesempatan ini, Margiyanto memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada penyelenggara kegiatan, dan berharap, apa yang didiskusikan pada hari ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun budaya digital yang sehat dan beradab.
“Kepada generasi muda saya mengajak untuk menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif melalui media sosial dan teknologi digital lainnya,” ucapnya.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Garut, Delit Suparman, mengungkapkan, acara ini dihadiri oleh 2.800 peserta, melebihi target awal 2.500 peserta.
“Ini membuktikan keseriusan Pemuda Pancasila Kabupaten Garut menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan literasi digital dari Kominfo Republik Indonesia,” katanya. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam menghadapi era digital yang berkembang pesat
Pian