Reformasiaktual.com//Probolinggo- Pemerintah Kecamatan Besuk menggelar semarak gerak jalan ” Nusantara Baru Indonesia Maju ” pada hari selasa ( 27/08/2024 ).
Di awali oleh peserta kehormatan yakni Paskibra, di ikuti oleh jajaran staf kecamatan besuk, kemudian ibu ibu TP PKK kecamatan besuk yang di pimpin oleh ny. Hj. Isye Abdul Bari selaku Ibu Camat Besuk, dan di belakangnya di susul oleh Jajaran MWC NU Besuk, para ustad ustad Nahdlatul Ulama yang di Komandoi Oleh Ustad H. Abu Bakar, M.Pdi, di belakangnya lagi peserta dari PAC Fatayat NU yang di pimpin oleh Ustadzah Bilqis, di lanjut oleh peserta dari pendamping PKH, PPK, Banwaslu, dan peserta yang lain.
Pelepasan gerak jalan kali ini berbeda dengan gerak jalan pelajar, yakni start di lepas di depan kantor desa Bago, menuju garis finish depan kantor kecamatan besuk, dengan jumlah 84 regu, dan masing masing peserta di isi oleh 25 hingga 30 peserta.
peserta paling unik yaitu dari desa krampilan yang di pimpin oleh H. ismail sampores selaku kepala desa, keunikan itu terdapat dari kostum ibu ibu desa krampilan yang mengenakan kostum dayak, di dalam regu dayak turut ikut serta ibu kades krampilan, sungguh luar biasa.
ada pula dari tim desa sindet lami, yang mengenakan kostum koboy , gerak jalan umum ini juga di meriahkan oleh tim chattering baik dari pujasera di komandoi oleh Muhyi selaku RT 04 blok krajan, juga ada tim chattering dari Nasi Balap, yang di komandoi Yayan.
saat kami konfirmasi kepada H. Abdul Bari, SH. M.Si selaku camat besuk, menuturkan terima kasih atas keikut sertaan para peserta, dan terima kasih juga kami sampaikan kepada para pemilik usaha sound system Audio, baik dari Tim Aziska Audio, Putra Nada Audio, Edison Audio, Langit Nusantara Audio, Trisno Joyo Audio Dll. yang telah sukarela meramaikan lomba gerak jalan mengiringi para peserta, harapan kami pemerintah kecamatan besuk, semoga tahun depan HUT RI ke – 80, Lebih Meriah lagi, Dan Semoga Tahun depan pemerintah kecamatan besuk, menggelar Lomba karnaval Antar desa, dengan syarat tiap tiap desa menunjukkan kreatifitas dan kreasinya dalam kostum bikinan sendiri, dari bahan daur ulang, tidak semua harus rental/sewa kostum, tetapi harus ada kostum karya desa masing masing, untuk menunjukkan potensi kreatif di tiap tiap desa.
” Ucap H. Bari “
( Mauzun/Tim.RA Probolinggo )