KEPULAUAN SELAYAR, ReformasiAktual.com – Kepala Kepolisian Resor Kepulauan Selayar, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Adnan Pandibu, SH, S.IK menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan intens dengan kepolisian dan seluruh elemen masyarakat jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bupati dan Wakil Bupati secara serentak yang akan dihelat pada 27 Nopember nanti. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana yang adem, aman dan kondusif ditengah-tengah masyarakat.” ujarnya saat Ngopi Bareng yang dirangkaikan dengan pembagian Baju Seragam Mitra Humas Polres di Klasik Coffee, Kamis 05 September 2024 sekitar pukul 20.00 Wita tadi malam.
Kapolres Adnan Pandibu dalam kesempatan itu turut didampingi Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Inspektur Satu (Iptu) Muh Rifai dan Kepala Unit (Kanit) Tindak Pidana Tertentu (Tipiter), Ipda Suhartono Pranoto, SH yang dipandu oleh Andre Sunata dari Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres setempat.
“Kita berharap pada Pemilu serentak tahun ini menjadi Pemilu yang aman, damai dan menjadikan Pemilu yang betul-betul menjadi pesta demokrasi bagi rakyat dalam menentukan pemimpinnya untuk lima tahun kedepan. Menang atau kalah dalam berkompetisi kata Adnan Pandibu adalah sebuah resiko. Namun pesta demokrasi mesti harus dilalui dengan kegembiraan.
Ditambahkannya, meskipun pilihan kita berbeda akan tetapi suasana demokrasi harus tetap terjaga. Dan jangan cuma karena berbeda pilihan sehingga masyarakat terpecah belah. Suasana keakraban, persaudaraan dan kekeluargaan mesti harus dijaga dan dipupuk sehingga akan tercipta sebuah keharmonisan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.” katanya.
Wartawan itu merdeka dan independen dengan tetap menjaga etika dalam menyajikan berita sosial kontrol, kritikan dan pembangunan. Terpenting harus mengedepankan prinsip-prinsip Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) dengan selalu melakukan komunikasi. Sebab jurnalis sebagai media kontrol yang merdeka dan independen, itu tidak boleh diintervensi. Yang dapat dilakukan oleh Kepolisian adalah berkomunikasi dengan rekan-rekan jurnalis yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Kepolisian. Dan ini jangan dianggap sepele.” katanya.
Wartawan yang baik menurut Adnan Pandibu adalah wartawan yang dapat menetralisir keadaan menjadi lebih aman dan kondusif. Bisa memililah informasi yang sifatnya positif dan negatif dengan tidak terbawa ke dalam situasi dan kondisi yang justru membuat profesi kita menjadi tidak profesional. Dan setidak-tidaknya kita memiliki sebuah etika.” katanya lagi menambahkan.
Kapolres uga meminta agar pemberitaan yang disajikan tidak memancing suasana menjadi tidak kondusif. Akan tetapi berita-berita yang disajikan bisa memberikan pendidikan politik bagi seluruh elemen dan tidak mengundang kerawanan ditengah masyarakat pembacanya. Meningkatkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan bagi sesama masyarakat Kepulauan Selayar.” kunci Kapolres.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Selayar, Iptu Muh Rifai menambahkan,” Menghadapi tahun politik 2024, Kepolisian dituntut untuk menciptakan suasana yang kondusif, aman dan terkendali. Dalam menghadapi Pilkada, kami juga meminta kepada seluruh komponen masyarakat untuk selalu bersinergi dan bahu membahu untuk menciptakan rasa aman terutama terhadap rekan-rekan media didaerah ini. Karena media ditengah-tengah masyarakat mempunyai peranan penting dalam menciptakan rasa aman.” paparnya.
Iptu Muh Rifai juga mengaku banggga dan memberikan apresiasi tak terhingga kepada Kapolres dengan inisiatifnya menghadirkan rekan-rekan jurnalis guna membahas persoalan seputar keamanan dalam menghadapi Pilkada serentak pada 27 Nopember 2024 mendatang. Dan soal proses penanganan penyidikan perkara di Satreskrim kami tetap meminta kerjasama media khususnya dalam mengawal dan melakukan pemberitaan yang bersifat independen.
Diakhir paparannya, putra kelahiran Tabang Selayar, 20 April 1978 ini sedikit mengurai pengalamannya sebagai anggota Polri yang melanglang buana di Kota Makassar Sulawesi Selatan sebelum mendapat mutasi dan diposisikan sebagai Kasat Reskrim di Bumi Tanadoang Selayar. (M. Daeng Siudjung Nyulle)