Istri Hamsyah Ahmad Berpulang Ribuan Masyarakat Tenggelam Dalam Suasana Haru

PENDIDIKAN142 Dilihat

BANTAENG – reformasiaktual.com- 25 September 2024, kembali hati diuji dengan kabar duka, atas berpulangnya istri dari Bapak Hamsyah Ahmad, Nurhikma (Kepala Sekolah SD Negeri 74 Bira Bira). Kabar duka tersebut datang Rabu 25 September 2024 pukul 10.00 Wita.

Pada waktu itu, terlihat Keluarga dan Masyarakat mulai berdatangan ke Jl. Lingkar Sasayya, Kelurahan Bonto Sunggu, Kec. Bissappu. Kediaman Mantan Ketua DPRD Bantaeng, Hamsyah Ahmad.

Mereka berkumpul menantikan jenazah Almarhumah Nurhikma, yang sedang dalam perjalanan dari Makassar menuju rumah duka.

Pada pukul 13.00 Wita, masyarakat kembali berdatangan semakin banyak setelah mendengar kabar Bahwa Hamsyah Ahmad yang sedang menjalani Penahanan di Rumah Tahanan Bantaeng, di izinkan untuk menghadiri Pemakaman Istrinya. Hingga pada saat Ambulans yang mengantarkan Jenazah datang, terlihat ribuan masyarakat dan simpatisan telah membanjiri rumah duka.

Adik dari Hamsyah Ahmad, Rusdi menjelaskan :

“Pada saat itu, rumah dan halaman benar-benar penuh, kami agak kewalahan mengatur lalu lintas yang mulai macet karena orang-orang bahkan telah memenuhi Jalanan, apalagi sekitar 30 menit setelah Ambulans datang”

“Karena waktu itu, adik kami iful, yang sedang berkordinasi dengan Pihak Rutan, mengabarkan bahwa kendaraan operasional Kejaksaan yang mengantarkan Kakak kami, Hamsyah, sudah berangkat menuju kesini, kami segera mengatur orang-orang agar tertib dan membuka jalan agar kendaraan Operasional kejaksaan bisa lewat dengan lancar”

“Namun pada saat mobil tersebut tiba, masyarakat yang jumlahnya sekitar seribuan lebih, kembali merangsek kearah mobil tahanan dan kediaman, dengan niat untuk melihat Kak Ancha dan memberi semangat atas cobaan yang dia hadapi”

Suasana haru begitu terasa saat masyarakat berdesak desakan untuk mendekat ketika kak Ancha turun dari Mobil yang membuat tim pengawalan dari Kejaksaan, Polres, Kodim dan Rutan agak kewalahan.
Menurut kami dari serangkaian musibah yang dihadapi oleh kak Ancha dimana saat istri sedang berjuang menghadapi penyakit, dia juga menghadapi kasus dugaan korupsi uang makan pimpinan DPRD hanya karena tidak menempati rumah dinas sehingga harus ditahan di Rutan Bantaeng sehingga tidak bisa membersamai dan merawat istrinya, dan saat istrinya berpulang maka perasaan sedih, sakit hati, empati dan mungkin juga kasihan semua terakumulasi yang kemudian melahirkan gelombang keharuan yang begitu terasa di rumah duka oleh ribuan pelayat.

Dari suasana ini kami berkesimpulan Masyarakat benar-benar mencintai dan sangat merindukan Hamsyah Ahmad, tutup Rusdi.

SAH/AGUS