Asalan TKP Jauh, Basarnas Selayar Sempat Bersitegang Keluarga Pasien

Daerah48 Dilihat

KEPULAUAN SELAYAR, ReformasiAktual.com – Kapal Layar Motor (KLM) Nur Aila GT 50 yang dinakhodai Abd Hamid lepas sandar dari Pelabuhan Benteng Jampea sekitar pukul 05.30 Wita, Kamis 06 Februari 2025 dengan tujuan Pelabuhan Laut Rauf Rahman Benteng ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar Propinsi Sulawesi Selatan. Kapal ini membawa pasien rujukan yang menurut hasil observasi sementara dokter telah menderita penyakit ginjal. 

       “Bau Siang (59) dirujuk dari Rumah Sakit Umum (RSU) Pratama Jampea ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KH Hayyung Selayar. Namun ditengah lautan antara Pulau Sangi-Sangi sebuah pulau tak berpenghuni dengan Pulau Polassi sekitar jam 08.30 Wita dikabarkan mengalami patah kemudi. Akibat musibah ini mengakibatkan 20 orang penumpang terombang ambing.” ujar Daeng Malimbang.

        Daeng Malimbang yang merupakan keluarga pasien kepada media ini melaporkan bahwa sekitar pukul 05.30 Wita, sebuah kapal berangkat dari Jampea menuju Selayar dengan membawa pasien rujukan. Akan tetapi dalam perjalanan, kapal itu mengalami patah kemudi dan terombang-ambing ditengah laut. Kami juga sudah menghubungi Syahbandar Pelabuhan Jampea dan membenarkan kejadian itu.” ujar Kepala Desa Bontobaru ini.

        Pihak Syahbandar kata Daeng Malimbang, sudah mencoba mengkoordinasikan kejadian ini kepada Pos Basarnas Selayar yang dibawah kendali Andi Raswan namun dia berdalih jika tempat kejadian peristiwanya jauh. Sehingga kami katanya, hanya bisa berkoordinasi dengan warga disekitar kejadian. Dengan alasan ini, pihak keluarga pasien sangat tidak menerima jawaban dari Pos Selayar. Apalagi ini persoalan keselamatan jiwa manusia yang terkesan diabaikan.”  

       M. Daeng Siudjung Nyulle yang juga keluarga pasien melakukan konfirmasi kepada Abd Wahid salah seorang anggota Pos Selayar. Ternyata benar. Abd Wahid memberikan jawaban yang terkesan mengabaikan tugas pokok dan fungsinya sebagai anggota Basarnas. Alasannya, sementara melakukan koordinasi dengan warga terdekat disana. Mendengar alasan itu, saya sempat tidak mengendalikan emosi. Sebab ini persoalan nyawa manusia yang seakan-akan dibaikan.”

      Atau saya telpon Basarnas Sulsel atau Jakarta baru ada anggota yang mau bergerak ke lokasi. Atau saya “Surat Kabar” kan anda sekalian sehingga bisa viral baru turun lokasi. Bahwa Basarnas enggan ke lokasi kejadian dengan alasan dan dalih TKP nya jauh. Itu yang kita mau.” ujar keluarga korban geram.

       Tak lama setelah itu, pemilik kapal KLM Nur Aila menyampaikan kepada media ini jika Basarnas sudah menuju ke TKP dengan mengirimkan pesan pendek via WhatsApp hasil koordinasinya.”Kami sudah persiapan menuju lokasi. Nanti sudah masuk perairan Pulau Polassi baru diberi kabar lagi. Sebab kami sementara dalam perjalanan.” katanya. (M. Daeng Siudjung Nyulle)