Tingkatkan Kompetensi UMK Binaan, Bukit Asam (PTBA) Ajak SIBA Rajut Belajar ke Pati

Daerah22 Dilihat

ReformasiAktual.com//Muara Enim–Dalam rangka meningkatkan kapasitas Usaha Mikro dan Kecil (UMK) binaan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengajak SIBA Rajut untuk melakukan studi banding ke Syam’s Handicraft Gallery, sebuah usaha kerajinan anyaman terkemuka di Pati, Jawa Tengah.

Kunjungan yang berlangsung pada 19-20 Februari 2025 ini bertujuan untuk menambah ilmu dan wawasan para anggota SIBA Rajut di dunia anyaman. Mereka diajak untuk menyaksikan langsung bagaimana anyaman sederhana bisa berkembang menjadi produk bernilai tinggi, sekaligus memberdayakan ratusan perempuan di daerah setempat.

Rombongan SIBA Rajut diajak menjelajahi beragam koleksi anyaman khas yang telah merambah pasar nasional hingga internasional. Para peserta kunjungan juga berkesempatan melihat langsung proses menganyam yang dilakukan oleh 400 ibu penganyam.

Perjalanan berlanjut ke workshop dan pameran UMKM di Kota Semarang. Di sini, para peserta kunjungan mendapat wawasan berharga langsung dari Syam’s Handicraft Gallery yang telah berkembang menjadi usaha anyaman terbesar di Jawa Tengah.

Ketua SIBA Rajut, Villy Villya, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada PTBA yang memberikan kesempatan berharga untuk belajar ke Syam’s Gallery.

“Kunjungan ke Syam’s Handicraft Gallery memberikan banyak pelajaran berharga bagi kami. Kami melihat langsung bagaimana semangat, ketekunan, dan inovasi dapat membawa sebuah usaha anyaman ke tingkat yang lebih tinggi. Syam’s Handicraft Gallery bukan hanya sukses dalam menciptakan produk berkualitas, tetapi juga menjadi inspirasi dalam pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya. Ini adalah bukti bahwa industri kreatif berbasis komunitas memiliki potensi besar untuk berkembang,” kata Villy.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pengalaman ini memotivasi SIBA Rajut untuk terus berinovasi, mengembangkan produk, serta meningkatkan kualitas dan daya saing di pasar yang lebih luas.

Dari Syam’s Handicraft Gallery, Villy mengungkapkan, SIBA Rajut mendapat pelajaran mengenai kisah di balik setiap anyaman, inovasi, pemberdayaan perempuan, dan kemandirian ekonomi.

“Kami sangat terinspirasi dan berharap dapat menerapkan ilmu yang kami peroleh untuk membawa SIBA Rajut semakin maju, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga merambah pasar yang lebih luas, bahkan internasional,” tegasnya.

Dengan Energi Tanpa Henti, PTBA terus berupaya memberdayakan masyarakat melalui pengembangan UMK yang memperluas lapangan kerja serta memperkuat struktur perekonomian. Sejalan dengan Asta Cita yang diusung pemerintah, terutama poin ke-3 terkait peningkatan lapangan kerja yang berkualitas dan kewirausahaan.

Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Rajut adalah salah satu UMK binaan PTBA yang beranggotakan 15 orang ibu rumah tangga dari desa-desa di sekitar wilayah operasi PTBA.

Dari awalnya hanya merajut tas belanja, kini para ibu rumah tangga tersebut sudah membuat benang ombre hingga berbagai kerajinan tangan. Benang ombre, yaitu benang yang dirajut 8 helai dengan beragam warna, menjadi produk andalan SIBA Rajut. Kerajinan rajut yang dibuat, di antaranya dompet kecil, tas, sajadah, tempat tisu, peci, taplak meja, dan sebagainya.

Hasil karya SIBA Rajut dijual secara langsung maupun online. Kerja sama dilakukan dengan marketplace PaDi UMKM. SIBA Rajut pun kerap diikutsertakan oleh PTBA dalam pameran baik di tingkat lokal maupun nasional.(Elwin)