Maju Sebagai Calon Bupati Jayapura, OK Akan Membangun Dengan Gaya Kampung

Daerah294 Dilihat

 

Reformasiaktual.com//JAYAPURA- Origenes Kaway mendeklarasikan diri siap maju sebagai calon Bupati Kabupaten Jayapura pada tahun 2024 mendatang dan akan menggunakan gaya kampung dalam proses pembangunan.

Hal tersebut disampaikan oleh Origenes Kaway alias OK dalam acara doa syukuran 12 tahun kepemimpinannya sebagai Ondoporo UI Dewar Norokobou Bambar, pada Jum’at (18/03).

“Hari ini saya pulang ke Jayapura, bukan ke kampung lagi. Saya kembali ke bumi Kenambai Umbai untuk bekerjasama membangun Kabupaten dengan gaya saya. Saya orang kampung saya tau gaya kampung,” ujar OK kepada wartawan usai acara doa syukuran.

Origenes Kaway juga mengatakan bahwa ia akan menjalankan kampung adat karena menurutnya Ondoafi adalah pemegang tertinggi di kampung untuk mensejahterakan rakyat.

“Jadi kembalikan, tidak boleh ada dualisme kepemimpinan di dalam kampung. Satu kampung, satu pemimpin lalu nanti kita akan lihat rakyat pasti akan sejahtera,” menurutnya.

OK juga mengungkapkan bahwa alasan dirinya siap bersaing dalam kontestasi Pemilu di tahun 2024 dikarenakan dirinya pernah merasakan penderitaan yang saat ini rakyat rasakan.

“Saya pernah mengalami semua yang pernah dialami oleh rakyat. Sampai saat ini rakyat tetap hidup seperti begitu dan itu yang menjadi beban dalam diri saya. Sehingga saya berharap rakyat bisa hidup lebih baik,” ungkapnya

Origenes Kaway yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPR Provinsi Papua menegaskan bahwa dirinya maju sebagai calon Bupati tidak ada motivasi untuk memperkaya diri.

 

“Saya maju Bupati untuk mencari kekayaan tidak sama sekali, kalau mau cari kekayaan tidak ada orang yang kaya. Saya maju mau melakukan yang terbaik,” tegasnya

Selain itu Origenes Kaway juga sangat menyesalkan selama 10 tahun kepemimpinan Mathius Awoitauw yang akan berakhir pada akhir tahun 2022, rakyat semakin susah tidak ada perubahan yang dapat dirasakan.

OK juga menegaskan bahwa sebelum Mathius Awoitauw menyelesaikan jabatannya, ia harus menyelesaikan masalah adat.

“Pak Bupati Kabupaten Jayapura, selesaikan dulu masalah adat dengan hak hak kami. Dia selalu mencampuri urusan adat, Bupati tidak punya kewenangan untuk intervensi adat. Karena adat itu dari dulu sudah ada sebelum Pemerintah datang,” pungkasnya.

 

(AM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *