Ribut Kebijakan Lurah Bonto Lebang Hingga Demo, DPRD Bantaeng Gelar Pertemuan

Daerah228 Dilihat

BANTAENG – reformasiaktual.com Kebijakan kepala Kelurahan Bonto lebang di Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, terkait proses pengangkatan dan pemberhentian RT, RW dan ketua LPM tanpa surat pemberitahuan menuai protes, hingga berujung aksi demonstrasi.

Massa yang menamakan diri Gerakan Pemuda Bantaeng diketahui melakukan aksi protesnya di depan kantor bupati Bantaeng dan kantor DPRD Bantaeng sekitar pukul 10.00 Wita, 31 Juli 2025, yang di pimpin Idris Reformasi, selaku jendral lapangan.

Jelas Idris kepada awak media reformasiaktual.com mengatakan, bahwa aksi yang dilakukan massa akibat kebijakan lurah Bonto Lebang mengeluarkan kebijakan yang di duga tidak melalui mekanisme berlaku.

“Itu dikarenakan lurah Bonto
Lebang melakukan suatu pemberhentian dan pengangkatan RT, RW. Maka dari itu kami selaku Ketua LPM meminta kepada bupati Bantaeng untuk segera mencopot lurah Bonto Lebang karena proses pengangkatan dan juga pemberhentian RT/RW dan ketua LPM tanpa adanya surat pemberitahuan’, kata Idris (1/8/2025).

Lanjut Idris mengatakan, kebijakan lurah Bonto Lebang juga karena dianggap tidak sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 50 tahun 2021 yang menjelaskan bahwa pengangkatan RT dan RW dilakukan dengan cara pemilihan.

Disampaikan Idris, saat melakukan aksi unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantaeng. Massa menuntut kepada wakil rakyat untuk menghadirkan semua yang dianggap terkait kebijakan tersebut.

“Aksi unjuk rasa yg kami lakukan di kantor DPRD Bantaeng, menuntut dihadirkan lurah Bonto Lebang dan juga Camat Bissappuz agar bagaimana aksi unjuk rasa pada hari ini berjalan lancar . Dan hasil pertemuan tersebut yang di fasilitasi anggota dewan komisi A.

Dewan rakyat memanggil camat Bissappu dan lurah Bonto Lebang. Hasil dari sebuah tuntutan aksi kami bahwa bahwa lurah siap mengeluarkan surat rekomendasi pemutusan SK bagi RT, RW serta ketua LPM . Dan siap melakukan pemilihan ulang di tingkat RW”, kunci Idris.

AGUS