Reformasiaktual.com//SUNGAI PENUH- Terkait pengesian atau penyaluran BBM subsidi yang di peruntukan untuk UMKM di Kota Sungai Penuh menuai polemik di tengah kalangan elit politik,dari pejabat, sampai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, 21/4/2022.
Sakdiah direktur SPBU Pelayang Raya di duga mengelabui data dari Asli,sehingga UMKM sekelompok mendapat banyak minyak subsidi sehingga penimbunan terjadi di salah satu desa dan kecamatan yang ada di Sungai Penuh.
Penimbunan ini benar terjadi di ” akibat nya bisa jalan litas Sungai Penuh antar provinsi pesisir Sumbar bisa mengakibat antri panjang atau macet .
Anggota komisi II Fery Satria saat di minta keterangan dan juga ikut dalam rapat membahas BBM bersama Pemkot Sungai Penuh mengatakan,”untuk data sementara UMKM yang ada 90 itupun belum valid hanya dibakomodir saja, jadi saat kemarin regulasi yang diatur adalah UMKM yang terdaftar”,ungkapnya.
“Kami sangat paham banyak yang belum terdata untuk ini sebenarnya Pemkot melalui walikota harus tegas, siapa yang berhak atas solar bersubsidi.
Rasanya belum ada…
Karena sifatnya saat itu hanya untuk sementara, karena UMKM yang datang pada pertemuan tersebut yang di akomodir, nah agar seluruh UMKM terakomodir disinilah peran Dinas UMKM memberikan data yang lebih valid.
Kalau gak salah saat kita rapat kemarin ada sekitar 90 lebih datanya.Berapa leter yang di tetapkan untuk satu heler
30L per heler.
Jadi sudah jelas dugaan kami bahwasanya selama ini data penyaluran solar Subsidi untuk UMKM di Kota Sungai Penuh hanya di manipulasi data siluman oleh salah seorang oknum yang sebagai direktur SPBU 34 271.20 Pelayang Raya,dan dugaan solar subsidibdi di salahgunkan”, jelasnya.
Sementara Sakdiah Direktur SPBU 34 271.20 saat dikonfirmasi melalui whatsapp menyampaikan,” aku no komen lagi urus ajalah para petani yang memiliki heler, bajak sawah dan lain-lain, capek … serba salah
orang antri salah… gak antri salah… layani UMKM salah.. gak layani salah juga”, ungkapnya.
Sementara pihak Polres saat di konfirmasi melalui whatsapp singkat Kasat Reskrim dia mengatakan,
” Mohon maaf bang kito sedang di Jambi.
Hendrik