Sulsel Beradu Jatim dan Jateng dengan 6 Desa Wisata di 100 Besar ADWI 2022

Daerah645 Dilihat

 

MAKASSAR – reformasiakrual.com – Sekira pukul 00:30 WITA pada Minggu dinihari, 24 April 2022, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf/Baparekraf RI) kembali mengumumkan 100 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 (ADWI 2022).

Diumumkan secara daring di kanal YouTube Jejaring Desa Wisata (Jadesta), tepatnya pada link youtu.be/7ScwKuA-_js. Pengumunan itu memberi peluang bagi Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk terus melaju ke 50 Besar ADWI 2022.

Pasalnya 6 desa wisata dinyatakan masuk ke 100 Besar. Pertama, Desa Wisata Wiring Tasi di Kabupaten Pinrang, kemudian Desa Wisata Campaga di Kabupaten Bantaeng.

Berikutnya Desa Wisata Barania Sinjai, Desa Wisata Matano Iniaku di Kabupaten Luwu Timur. Keempat, Desa Wisata Leppangeng di Kabupaten Sidenreng Rappang dan terakhir yakni Desa Wisata Kambo di Kota Palopo.

Jumlah desa wisata pada tahapan ketiga ini sama dengan Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng). Yang mana pada tahapan 500 Besar dan 300 Besar, Sulsel beradu jumlah dengan Jatim, berurut sebanyak 31 dan 18 desa wisata.

Sebanyak 100 desa wisata ini masih akan dikurasi menjadi 50 Besar. Hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno melakukan visitasi ke lokasi 50 desa wisata dimaksud.

Seperti halnya pada ADWI 2021, saat itu Mas Sandi, sapaan akrabnya menyambangi Desa Wisata Kole Sawangang di Kabupaten Tana Toraja, Desa Wisata Lembang Nonongan di Kabupaten Toraja Utara, dan Desa Wisata Ara di Kabupaten Bulukumba.

Harapan itu kemudian terungkap melalui pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Kadisbudpar Sulsel), Muhammad Jufri. Dirinya senantiasa optimis, Sulsel mampu mewakilkan lebih dari 3 desa wisata tahun ini menuju Malam Penganugerahan ADWI 2022 di Jakarta.

_”Sekali lagi Saya berharap, tahun ini kita targetkan lebih dari 3 (desa wisata). Bisa kita lihat progresnya, pada 500 Besar lolos 31, di 300 Besar lolos 18, malam ini lolos 6 desa wisata untuk babakan 100 Besar,” harap Kadis bergelar Professor itu via sambungan telepon, Minggu (24/04/22)._

Terkait Jatim dan Jateng, dirinya tidak mempersoalkan jika jumlahnya sama. Betapa tidak, ADWI menurutnya bukanlah ajang perlombaan.

Meski begitu, jumlah yang sama dengan 2 provinsi itu dijadikannya sebagai motivasi untuk berpacu dalam mengembangkan desa wisata berkelas dunia. Sebagaimana diharapkan Menparekraf/Kepala Baparekraf RI dengan menggagas ADWI serta Jadesta sebagai sistem database terpusat.

_”Dari 500 Besar ke 300, 100, dan 50 itu kita serahkan sepenuhnya kepada Tim Juri yang kompeten dan profesional. Hal penting perlu kita ingat, 475 desa wisata yang sudah terdaftar di Jadesta sampai 31 Maret 2022 itu otomatis sudah masuk database kementerian,” ujarnya._

Dari 475 desa wisata yang terdaftar melalui aplikasi Jadesta berbasi web itu, 338 diantaranya terverifikasi untuk ikut serta di ajang ADWI 2022. Jufri mengungkapkan, Sulsel patut berbangga karena dapat melampaui target keikutsertaan ADWI tahun ini.

_”Awalnya itu kita targetkan 250 desa wisata kita daftarkan. Lalu Mas Menteri menantang untuk menaikkan menjadi 300, Alhamdulillah tembus 338 desa wisata,” terangnya._

Namun, pendaftaran itu tidak sekedar nama saja. Telah melalui verifikasi berjenjang mulai dari PIC (Person In Charge) Kabupaten/Kota lalu difilter kembali oleh PIC Provinsi yang ada di Disbudpar Sulsel.

Agus / Ambae

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *