Reformasiaktual.com//BOGOR- Pengamat tata kota dan transportasi memprediksi setengah juta orang dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua, memasuki objek wisata menuju Puncak.
Penyebab kemacetan di tempat objek wisata jalur puncak yaitu keterbatasan infrastruktur, jalan yang tidak berubah, tempat parkir tidak memadai, kedaraan mogok dan lain sebagainya.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Ibrahim Tompo S.I.K., M.Si mengatakan bahwa Polda Jabar telah mengantisipasi kemacetan dengan menerapkan kebijakan penanganan buka tutup arus objek wisata jalur puncak, Selasa (3/5/2022)
“Pelaksanaan one way dilaksanakan secara situasional. Pada saat one way arah puncak lokasi pemendingan di Pos 6B Riung Gunung sedangkan pada saat one way arah Jakarta, lokasi pemendingan berada di pos 1B entrance Ciawi dan SPBU Patung Ayam.” ucap Ibrahim Tompo.
Apabila terjadi kepadatan sebelum GT. Tol Ciawi maka akan dialihkan ke jalur alternatif Bogor selatan – Sumarecon – Pasir Angin, sedangkan jika terjadi antrian kendaraan sampai dengan Interchange Bogor maka dialihkan ke jalur alternatif GT Bogor – Baranangsiang – Tajur – Ciawi.
Kombes Ibrahim Tompo menjelaskan dari Baranangsiang – Tajur terjadi kepadatan maka dialihkan ke jalur alternatif GT.Boor – Jl. Padjajaram – Tajur – Ciawi.
“Untuk kendaraan saat arus mudik atau balik ke arah Cianjur atau Bandung via Jonggol maka akan dialihkan ke jalur alternatif lewat Cibubur – Cileungsi – Jonggol – Cianjur.” ujar Ibrahim Tompo.
Eri