Reformasiaktual.com//TAPSEL- Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Dolly Pasaribu, SPt, MM, mengatakan untuk membangun minat baca di tengah masyarakat, harus dimulai dari desa. Karena itu, PD GPMB diharapkan mampu tingkatkan minat baca masyarakat yang ada di Desa melalui pemanfaatan pojok baca dan perpustakaan di masing-masing desa, ujar Bupati usai melantik pengurus daerah kecamatan gerakan pemasyarakatan minat baca (PD-GPMB) Kabupaten Tapsel periode 2022 – 2025 untuk zona Kecamatan Sipirok, Angkola Timur, Arse, Saipar Dolok Hole, dan Aek Bilah di aula Kantor Camat Sipirok, Rabu (11/5).
Dolly menerangkan bahwa, salah satu cara untuk menambah minat dalam membaca buku yaitu dengan mengetahui inti sari atau kesimpulan serta membaca kata pengantar maupun respon orang lain terhadap buku tersebut. Dari sebuah buku, kata Bupati, seseorang harus bisa melihat, apa manfaatnya secara umum.
“Atau kita buat hipotesis kita terhadap buku itu mengapa saya membaca buku ini dan akan seperti apa manfaat buku ini bagi saya, sehingga kita bisa melibatkan diri kita untuk bisa masuk dan membaca buku,” ujar Bupati.
Bupati menyatakan di masa kuliah, ia sangat senang membaca banyak buku. Namun karena banyaknya buku dibeli dan tidak sempat dibaca, buku-buku itu hanya menumpuk tanpa tahu kapan akan habis dibaca. Lalu ia mengikuti pelatihan baca cepat, “speed reading”, baca kilat dan sejenis demi menuntaskan buku-buku tersebut.
Berdasarkan data yang diperolehnya dari pelatihan tersebut, minat baca di Indonesia sangat rendah, hanya 11 persen dari total penduduk yang rutin membaca sebuah satu buku utuh dalam sebulan selama setahun. Maka dari itu, Bupati berharap, lewat GPMB, masyarakat Tapsel ke depan akan lebih gemar membaca.
Menurutnya, gerakan pemasyarakatan minat baca, harus dimulai sejak dini terutama anak-anak. Ini diharapkan bisa membendung akan banyaknya permainan saat ini melalui gawai dan hiburan sehingga mengurangi minat baca. Selain itu, informasi yang terlalu banyak (over load), juga membuat seseorang malas untuk membaca.
“Namun, jika sebuah tulisan ditulis oleh orang yang punya kredibilitas di dunia secara ilmiah dan keilmuan khususnya, maka buku itu layak untuk kita baca,” imbuh Bupati.
Bupati juga mendorong pengurus gerakan pemasyarakatan minat baca, agar mulai menyasar ke sekolah-sekolah untuk mengajak siswanya membaca buku secara berkala. Mengingat tren Covid-19 yang mulai turun, pihaknya mendorong para guru mengajak muridnya mengunjungi perpustakaan mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten yaitu Perpustakaan Prof. Lafran Pane guna menimbulkan minat baca.
Kegiatan ini dibuat secara kelompok, masing-masing kelompok diberi sebuah buku dan mereka baca dan mengambil inti sari dari buku yang mereka baca lalu mempresentasikan bersama anggota kelompok tersebut. Ini akan menambah pengetahuan dari beberapa sudut pandang dan tentunya akan menarik minat untuk membaca buku yang ada di perpustakaan kita.
Menurut Bupati, Kabupaten Tapsel sangat kaya akan karya sastra begitu juga dengan budayawan sastranya seperti halnya saudara Prof Lafran Pane Pahlawan Nasional asal Tapsel, Sanusi Pane dan Armin Pane adalah diantara tokoh sastrawan yang berasal dari Tapanuli Selatan. Jika karya sastra dari Tapsel itu bisa lebih dimaknai maupun diapresiasi, maka pasti akan menambah minat baca masyarakat itu sendiri.
Bupati juga menginginkan, pelantikan pengurus gerakan pemasyarakatan minat baca adalah awal mula untuk membangkitkan kembali karya sastra asal Tapsel yang sudah barang tentu tetap disesuaikan dengan perkembangan zaman.
“Kami harapkan melalui ibu-ibu Ketua bisa mendorong pengurus di kecamatan masing-masing, termasuk dari aparat desa untuk menghidupkan suasana di perpustakaan,” pungkasnya.
Sementara Ketua PD-GPMB Kabupaten Tapsel Ny Rosalina Dolly Pasaribu mengatakan, untuk mendukung gerakan pemberdayaan masyarakat dalam pemantapan kemampuan dengan memanfaatkan sumber daya yang lebih berdaya guna dan berhasil guna termasuk melalui pemanfaatan perpustakaan umum kecamatan, dan perpustakaan umum desa/kelurahan, ujar Rosalina.
Melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial maka dapat meningkatkan perekonomian sehingga masyarakat sejahtera. “Untuk itu, saya minta kepada petugas perpustakaan supaya tulus dan ikhlas dalam melakukan pengelolaan perpustakaan, kemudian lakukan kerjasama dengan pihak sekolah dan komunitas atau elemen masyarakat desa/kelurahan,” pinta Rosalina.
Kemudian Rosalina juga meminta kepada masing-masing pengurus daerah gerakan pemasyarakatan minat baca (PD-GPMB) kecamatan yang baru dikukuhkan agar dapat menjalankan tugas, tanggungjawab dan wewenang serta dalam menjalankan organisasi GPMB harus sesuai dengan penempatan alokasi kepengurusan sebagaimana tertuang didalam AD/ART GPMB Kabupaten Tapsel periode 2022 – 2025.
Adapun yang dilantik oleh Ketua PD-GPMB Kabupaten Tapsel yakni Ny. Meidiawati Sahruddin Perwira sebagai Ketua PD-GPMB Kecamatan Sipirok, Ny. Halidah Zulpan Hamidi Hasibuan sebagai Ketua PD-GPMB Kecamatan Angkola Timur, Ny. Dahniar Mhd. Yusuf Nasution sebagai Ketua PD-GPMB Kecamatan Arse, Ny. Haris Ritonga sebagai Ketua PD-GPMB Kecamatan Saipar Dolok Hole, dan Ny. Saddar PN. Pasaribu sebagai Ketua PD-GPMB Kecamatan Aek Bilah.
Selanjutnya Ketua PD-GPMB Kabupaten Tapsel Ny. Rosalina Dolly Pasaribu menyerahkan Bendera Pataka PD-GPMB untuk di kibarkan di Bumi Tapanuli Selatan. Turut hadir, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan, Camat Sipirok, Camat Angkola Timur, Camat Arse, Camat Saipar Dolok Hole, Camat Aek Bilah, KUA Kecamatan, MUI, dan pengurus TP PPK Kabupaten. (Humas Tapsel)
AKS