Reformasiaktual.com// Makassar(Sulsel)- Mantan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia Sulawesi Selatan (PWI Sulsel) yang juga mantan Wartawan Harian Pedoman Rakyat, Asnawin Aminuddin mengaku sangat menyesalkan penyegelan Gedung PWI Sulsel di Jl AP Pettarani Makassar, Rabu 25 Mei 2022 siang tadi.
“Jika saja Ketua PWI Sulsel, Agus Salim Alwi Hamu menjalin komunikasi serta hubungan yang baik dengan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, ST maka proses penyegelan Gedung PWI Sulsel tidak akan terjadi.” tegasnya melalui pesan singkat yang dikirimkan via WhatsAppnya malam ini.
Hubungan komunikasi yang intens antara Pengurus PWI dan Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan baik melalui audiensi atau dengan sebuah pertemuan non formal guna membicarakan duduk masalah tentang Gedung PWI Sulsel di Jl AP Pettarani Makassar akan menemukan jalan keluar. Ini sebenarnya sangat sederhana sekali masalahnya. Cukup dengan cara tidak ngotot dan merasa memiliki atau memaksakan kehendak diantara kedua belah pihak. Atau cukup menyampaikan jika Gedung PWI Sulsel benar dan memang milik Pemprop. Akan tetapi Pemprop Sulsel sudah mempersilahkan Pengurus PWI Sulsel untuk mengelola dengan baik dan secara bertanggungjawab.
“Jadi tak usah ngotot merasa memiliki apalagi dengan memaksakan kehendak pinjam pakai. Intinya lanjut Asnawin, PWI Sulsel yang menggunakan dan mengelola Gedung PWI. Maka dengan sendirinya, Pemprop Sulsel tidak akan mungkin dan mustahil akan melarang. Bahkan dengan sikap saling menghargai dan sipakatau akan menjadikan diri pribadi Andi Sudirman Sulaiman merasa terpanggil atau terketuk hatinya untuk memberikan anggaran pengelolaan untuk berbagai kegiatan dan program PWI Sulsel. Apalagi kalau semuanya dibicarakan dan dikomunikasikan secara baik-baik. Seperti yang telah dilakukan oleh Pengurus PWI diera LE Manuhua hingga Syamsu Nur yang akrab disapa pak Ancu.” kata Asnawin.
Mantan wartawan senior Harian Pedoman Rakyat ini sedikit menceritakan. Awalnya Gedung PWI Sulsel itu berlokasi di Jl Penghibur Makassar. Namun di tahun 1995 saat H Zainal Basri Palaguna menjabat sebagai Gubernur Sulsel, Gedung PWI Sulsel yang sebelumnya bernama Balai Wartawan diruislag dan dibangunkan gedung yang baru di Jl AP Pettarani Makassar. Pada proses ruislag ketika itu, PWI Sulsel membentuk tim ruislag yang terdiri dari LE Manuhua dan Rahman Arge selaku penasehat. HM Alwi Hamu sebagai ketua, Arsal Alhabsyi, Nurdin Mangkana, SH dan Drs Abdurrazaq Mattaliu, A Muin MG, M. Dahlan Kadir, Husni Jamaluddin dan Burhanuddin Amin sebagai sekretaris.
Setelah pembangunan gedung baru selesai tambah Asnawin maka oleh Gubernur Sulsel, H ZB Palaguna meresmikan penggunaan dan pemanfaatan Gedung PWI Sulsel yang terletak di Jl AP Pettarani No 31 Makassar pada 5 April 1995. Dan ketika itu Makassar masih bernama Ujung Pandang. Prasasti nama-nama Tim Ruislag dan Prasasti Peresmian Gedung PWI Sulsel dapat dilihat pada sisi kanan tangga gedung yang turut ditandatangani oleh HM Alwi Hamu sebagai Ketua PWI Sulsel ketika itu.” Asnawin menambahkan.
Asnawin juga menyatakan,” Jika ada upaya dan komitmen bagi jajaran Pengurus PWI Sulsel untuk melakukan pertemuan dan pembicaraan dengan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel, Pangdam XIV Hasanuddin dan Kapolda Sulsel, saya kira belum terlambat. Sebab semua bisa dibicarakan dengan baik-baik dengan kepala dingin. Tidak perlu menggunakan pendekatan hukum.” pungkas Asnawin.
(M. Daeng Siudjung Nyulle)