Pembangunan Stadion Mattoanging Menelan Korban, SAPMA PP Kota Makassar Aksi Depan Kantor Gubernur

Daerah453 Dilihat

 

Reformasiaktual.com//Makassar(Sulsel) -Senin 06 juni 2022 terjadi aksi demonstrasi yang dilakukan oleh SAPMA PP KOTA MAKASSAR, GEPMAR, dan BMKI didepan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan

Dalam orasi yang dilakukan secara silih berganti oleh demonstran secara konsisten mereka mempertanyakan tentang kejelasan pembangunan stadion mattoangin, pasalnya pembongkaran stadion meninggalkan kubangan besar yang telah memakan koraban jiwa dan sudah 3 orang meninggal dalam kubangan tersebut namun Gubernur Sulawesi Selatan seolah menutup mata akan hal ini.

Husnul Mubarak selaku ketua SAPMA PP Kota Makassar mengatakan Kadispora selaku kuasa pengguna anggaran mestinya bertanggung jawab sebab dia lalai dalam menjalankan fungsi pengawasan, bahkan sampai ada korban meninggal dunia dan jika dilihat dari unsur pelanggaran maka seharusnya ada sanksi administrasi serta pidana, ingat dulu sewaktu anak kecil meninggal dalam kubangan tersebut saya sudah mengingatkan jangan sampai ada korban selanjutnya dalam kubangan maut tersebut dan akhirnya benar terjadi tutup, Husnul Mubarak.

Lanjut, Faisal selaku pendiri GEPMAR, bahwa sepengetahuan kami Kontraktor Pemegang Tender Pembongkaran Stadion Mattoangin pernah dipanggil oleh pihak berwajib dalam hal ini Polsek Mariso namun sampai detik ini masih belum ada kejelasan, hal ini menimbulkan banyak pertanyaan dalam benak kami ada apa seolah olah menggambarkan mereka kebal akan hukum.

Dalam aksi massa hadir pula Sekretaris SAPMA Mariso Saudara Syahril yang memiliki rumah tepat didepan stadion Mattoangin dia mengatakan harusnya pekerjaan yang belum selesai mesti dipasangi pembatas atau penutup agar warga tidak lalu lalang namun kejadian dilokasi justru terbalik bahkan dijadikan jalan alternatif yg cukup berbahaya, maka dari itu sebagai warga Kecamatan Mariso kami mempertanyakan bagaimana persoalan Amdal Lalin serta keterlibatan pihak Ditlantas dalam mengatur lalu lintas yang ada dilokasi.

Dilanjutkan kembali oleh Ketua BMKI Irham Tompo terlalu banyak keganjilan yang terjadi namun gubernur Sulawesi Selatan seolah tidak peduli bahkan dalam aksi yang kami lakukan tidak kunjung menemukan solusi, jika tidak mampu memimpin maka turun saja dari jabatan mundur secara terhormat,” tutupnya

(*Zul )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *