Reformasiaktual.com//Makassar (Sulsel) -Konsep study lapangan atau Fieldtrip merupakan suatu istilah yang memiliki arti studi lapangan oleh para siswa untuk belajar yang dilakukan di luar sekolah. Seperti halnya SMP Islam Athirah 1 Makassar melaksanakan fieldtrip Leadhersip di Benteng Rotterdam, RRI Makassar, dan di kantor DPRD Propinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini berlangsung sehari, Jum’at (17/06) yang diikuti oleh 97 siswa kelas VIII.
Dengan mengendarai 4 bus parawisata rombongan memulai kegiatan di Benteng Ujung Pandang yang disebut dengan Fort Rotterdam. Di benteng ini siswa dipandu oleh Himpunan Parawisata Indonesia (HPI). Di tempat ini para siswa dapat melihat beberapa benda bersejarah dan peninggalan alat-alat perang yang digunakan para pejuang. Merekapun dapat melihat tempat tahanan Pangeran Diponegoro yang berada dalam kawasan Benteng Rotterdam Ujung Pandang.
Selanjutnya mereka melanjutkan kegiatan di Radio Republik Indonesia (RRI) Makassar. Disini para siswa disambut oleh kepala RRI Makassar yang diwakili oleh H. Rannu. Mereka diberi penjelasan tentang apa itu RRI, tugas dan kegiatan RRI, serta cara penyiaran RRI yang sudah menggunakan sistem digital dan sosial media. Di bidang pemberitaan biasanya diadakan dialog yang merupakan kerja sama RRI dengan sekolah atau beberapa instansi untuk mengembangkan layanan pengembangan usaha. Untuk kegiatan layanan publik seperti bintang radio, donor darah dan lainnya bekerja sama dengan istansi-instansi kemudian disiarkan atau dipublikasikan oleh Radio Republik Indonesia (RRI).
Perjalanan fildtrip SMP Islam Athirah 1 lalu dilanjutkan ke kantor DPRD Propinsi Sulawesi Selatan. Di kantor wakil rakyat ini mereka diterima oleh Ismail Bachtiar,S.K.M. dari Komisi C DPRD Propinsi Sulawesi Selatan dapil Kabupaten Bone.
Sebelumnya sambutan disampaikan oleh Kepala SMP Islam Athirah 1 Makassar Nilamartini,S.Pd.,M.M. Nila memaparkan bahwa kegiatan fieldtrip ini adalah salah satu kegiatan belajar dengan pengalaman belajar nyata yang dilakukan di luar kelas. Fieldtrip ini diharapkan dapat memberikan pelajaran dan pengalaman yang menyenangkan.
“Kunjungan siswa ke gedung DPRD ini agar siswa menambah pengetahuan tentang segala hal yang berkaitan dengan DPR. Dengan kunjungan ini siswa dapat memahami fungsi, tugas, dan wewenang DPR sebagai wakil rakyat. Dan semoga para siswa mendapatkan bekal ilmu tentang tanggung jawab dan bagaimana menjaga amanah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.” tegasnya
Ismail menuturkan bahwa di kantor DPRD ini ada 85 anggota Dewan dari 24 Kabupaten dan 9 partai. Ada beberapa fungsi yang dipaparkan oleh Ismail sebagai anggota dewan yakni fungsi legislatif dengan menyusun anggaran pengelolaan Sulawesi Selatan sebanyak 10,5 Triliyun yang harus dikelola dalam penyelenggaraan pendidikan, kesehatan dan sosial. Selanjutnya fungsi peraturan daerah contohnya tentang jam belajar dan bagaimana pembelajarannya pada saat pandemi melanda negeri kita. Serta mengevaluasi kinerja-kinerja pemerintahan.
“Ada sebagian asumsi masyarakat akan ketidakpercayaan terhadap kinerja anggota dewan. Dan itu merupakan realita karena banyak tugas-tugas negara yang belum tuntas. Kami dari anggota dewan berusaha mengubah pandangan masyarakat dengan cara berbuat semampu kami menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat. Problem-problem kerja yang belum terlaksana dengan baik kami lakukan perbaikan-perbaikan dengan semampu kami sampai masa akhir kerja kami. Pesan saya kepada kalian jangan jadikan umur yang masih muda sebagai penghalang untuk mencapai keinginan atau cita-cita. Untuk menjadi anggota dewan di umur yang masih muda adalah keyakinan pada diri untuk berjuang agar dapat membawa aspirasi rakyat. Jangan menyerah dengan tantangan yang ada di depan terus melangkah dan yakin pada diri sendiri bahwa kita bisa dan jangan lupa berdo’a pada Allah SWT.”pesannya
(Tim Web SMP Islam Athirah 1 Makassar/Zul)