UNIBOS dan Disbudpar Sulsel Lanjutkan MoU ke MoA

Daerah615 Dilihat

 

MAKASSAR – reformasiaktual.com – UNIBOS (Universitas Bosowa) Makassar melakukan penguatan terhadap program KKN Tematik Desa Wisata. Lima utusan kampus menyambangi Gedung MULO, guna menemui Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan (Disbudpar Sulsel), Muhammad Jufri pada Selasa, 21 Juni 2022.

_”Tabe’ (permisi) pak Prof, kami ini datang untuk menindaklanjuti kerja sama mengenai KKN Tematik Desa Wisata antara Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan dengan Universitas Bosowa Makassar,” terang Agus Salim._

Agus Salim yang menjabat sebagai Vice Rector (VR) 4, membidangi Institution Cooperation and Development UNIBOS Makassar. Dia didampingi VR 2 bidang Innovation and Community Development, Zulkifli Maulana, serta 3 orang staf.

Diterima dalam suasana cukup sederhana di Ruang Rapat Kadisbudpar Sulsel di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 23, Kelurahan Mangkura, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. Jufri yang menerima kala itu didampingi jajaran Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata (SDP), diantaranya Kepala Seksi Kerjasama, Erni Mappiare dan Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, M Ibrahim Halim.

Lanjut Agus kepada Professor berlatar pendidikan Psikologi itu bahwa pihaknya sangat tertarik melanjutkan kerja sama yang telah terbangun. Dimana Memorandum of Ourstanding (MoU) telah ditandatangani beberapa waktu lalu antara Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman dengan Rektor UNIBOS Makassar, Prof Batara Surya.

Hari ini, diperkuat dengan Memorandum of Agreement (MoA). Usai Muhammad Jufri menandatangani MoA tersebut, menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada jajaran sivitas akademika UNIBOS Makassar.

Menurutnya, UNIBOS punya kepekaan dan kepedulian yang tinggi untuk membangun kolaborasi dan sinergitas. Bahkan dikesempatan sama, mengerucut ke dalam pembicaraan teknis terkait desa wisata mana saja yang akan menjadi sasaran program KKN Tematik Desa Wisata.

_”Saya percaya sejak awal, UNIBOS akan segera mempercepat kerja sama ini menjadi aksi nyata di desa wisata. Tentu kami juga menghargai proses ini yang waktunya sedikit tertunda, tapi kami percaya semua itu karena adanya masa transisi pergantian pimpinan di tubuh UNIBOS yang membutuhkan penyesuaian-penyesuaian,” kata Jufri._

Baginya, perguruan tinggi dapat bersinergi banyak hal dengan Disbudpar Sulsel dalam membangun, memajukan, dan mengembangkan kebudayaan, kepariwisataan, dan juga ekonomi kreatif. Pendidikan punya peran penting dalam membentuk karakter, serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata.

_”Selain desa wisata, kita juga bisa membangun kolaborasi menyukseskan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Begitu juga program penelitian, program pengembangan dan masih banyak lagi Saya kira. Bisa saja kita bermitra, seperti kedaireka,” ujarnya._

Prof Jufri menjelaskan, kedaireka, program terobosan Kemendikbud Ristek RI (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia), hingga saat ini sudah memasuki tahap kelima. Tanggal 29 dan 30 Juni mendatang, akan berproses pada justifikasi anggaran.

Dan banyak lagi program inovatif yang mungkin saja kata Jufri, belum lahir dan mencuat ke permukaan. Kolaborasi dan sinergitas diharapkan akan mampu menggali potensi yang masih terpendam selama ini.

Agus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *