REFORMASIAKTUAL.COM,Pemalang- 15 orang Anak Buah Kapal (ABK) KM Setia Makmur 06 yang tenggelam diperairan Merauke Propinsi Papua dua pekan lalu hingga kini belum ditemukan. 15 ABK tersebut diduga beberapa warga asal Kabupaten Pemalang Jawa Tengah.
Tim SAR gabungan telah mengehentikan pencairan jasad korban ABK KM Setia yang tenggelam diperairan tak jauh dari Dermaga Merauke pada 2 Juli 2022 lalu. Hal itu sebagaimana UU No 29 Tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan.
Sebagaimana isu yang beredar di masyarakat, KM Setia Makmur 06 merupakan kapal tangkap cumi yang diduga seringkali membawa ABK asal Kabupaten Pemalang. Meski begitu nama-nama korban kapal tenggelam tersebut sedang di data oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Direktur Perikanan Tangkap pada KKP Muhammad Iqbal Gade saat dikonfirmasi melaui pesan singkat via aplikasi whatsapp, Rabu 13 Juli 2022 membenarkan peristiwa tersebut dan saat ini sedang dalam pengumpulan data termasuk jumlah ABK.
“Kami sedang mengumpulkan data, berapa orang yang ikut dalam kapal itu, termasuk dari mana saja asalnya,” kata Iqbal.
Sebagaimana dilansir dari Kompas.com bawa kapal KM Setia Makmur 06 tenggelam pukul 01.00 WIT pada koordinat 08.28’S-136.35’E atau berjarak 426 KM dari Dermaga Merauke.
Saat pencarian, tim SAR gabungan telah menyelematkan 10 orang dan 15 lainya hingga kini dinyatakan hilang.
Menyikapi Kejadian tersebut, menurut informasi yang berkembang ada beberapa ke 15 ABK dari korban kecelakaan kapal tersebut, diduga berasal dari kabupaten Pemalang Jawa Tengah.
Lembaga Wartawan Peduli Sosial Pemalang, turut prihatin dan berduka – cita atas peristiwa tersebut. Untuk itu WPSP yang berskretariat di Kota Pemalang mendorong pihak pihak terkait termasuk Bupati Pemalang, Gubernur Jawa Tengah agar berkenan untuk membantu para ABK asal Pemalang yang terkuat dugaan ikut menjadi korban kapal naas tersebut.
Ketua Umum Wartawan Peduli Sosial Pemalang (WPSP), Yogo Darminto,S.Pd. Dalam keterangan Pers – nya mengatakan, ” Sebagai Putra Pemalang, besar harapan saya pemimpin daerah, baik itu Bupati Pemalang serta Gubernur Jawa Tengah berkenan untuk membantu para korban yang diduga asal dari daerah Jawa Tengah yang belum ada kabarnya sampai hari ini “, tuturnya.
” Kami sudah berusaha berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait, akan tetapi belum ada jawaban pasti,” imbuh Yogo Ketum WPSP.
Lebih lanjut Yogo menambahkan, bahwa rekan – rekan sampai saat ini masih terus mencari dan menggali informasi terkait tentang kabar dan nasib para ABK yang diduga beberapa orang berasal dari Pemalang yang belum di temukan. “Untuk itu kami mendorong agar Pemerintah Daerah berkenan dan segera mungkin bisa membantu, memfasilitasi, di karenakan identitas ke -15 ABK belum diketahui”, ungkap Yogo.
Sementara itu Usman M selaku Sekretaris WPSP sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait, salah satu langkah yang di ambil sudah menanyakan identitas 15 orang ABK tersebut ke Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten pemalang dan Pihak KKP melaui Direktur Tangkap Perikanan KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Hal itu diakuinya merupakan pekerjaan sosial dan kemanusiaan yang harus di selesaikan agar pihak perusahan KM Setia Makmur 06 mempertanggung jawabakan hingga ke keluarga korban baik yang masih hidup ataupun yang belum diketemukan sampai saat ini.
“Kami berharap pihak Disnaker Kabupaten Pemalang dan KKP Pusat bisa menjembatani terkait data dan identitas ke 15 ABK KM. Setia Makmur khsusnya ABK diduga warga asal Pemalang yang yang turut menjadi korban tenggelam itu,” ujar Usman.saat ditemui awak media Rabu
Ia menegaskan akan mengambil langkah-langkah jika sampai minggu ini belum ada data dan identitas dari pihak Disnaker Kabupaten Pemalang maupun Pihak KKP ke 15 ABK KM. Setia Makmur yang tenggelam tersebut.
“Kami dari WPSP akan berangkat ke Jakarta menanyakan ke Pihak KKP dan Pihak Perusahaan KM. Setia Makmur untuk menggali lebih jelas identitas ke 15 ABK KM. Setia Makmur,” tandasnya
Usman