Reformasiaktual.com//BANDUNG- Meski merupakan aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tak dipungkiri jika Masjid Raya Bandung merupakan wajah dari Kota Bandung. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung turut andil dalam penataannya.
Hal ini disampaikan Wali Kota Bandung, Yana Mulyana seusai silaturahmi bersama Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Bandung di Balai Kota Bandung, Senin, 22 Agustus 2022.
Pada pertemuan kali ini, DKM Masjid Raya Bandung ingin bersinergi dengan Pemkot Bandung dalam penataan area luar masjid dan peringatan Hari Jadi Kota Bandung (HJKB).
“Untuk penataan, akan kita diskusikan dengan dinas terkait yang terlibat, sehingga antara ide dan regulasi itu berkesinambungan,” ungkap Yana.
Sedangkan terkait HJKB, DKM Masjid Raya Bandung berniat menyelenggarakan haul atau tradisi peringatan kematian para pemimpin Kota Bandung dari awal hingga terakhir almarhum Oded M. Danial.
Menanggapi hal ini, Yana menyambut baik kolaborasi ini. Namun, ia menegaskan, perlu dipertajam kembali terkait teknis kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini bisa menjadi momentum kita untuk menghargai jasa para founding fathers-nya Kota Bandung. Kita mengucapkan terima kasih lewat doa untuk para pemimpin maupun keluarganya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum DKM Masjid Raya Bandung, Ahmad Hasyim Asyari menjelaskan, kedua program ini bisa menjadi salah satu upaya untuk membantu Pemkot Bandung dalam ‘rebranding’ Masjid Raya sebagai wajah Kota Bandung.
“Masjid ini merupakan tempat yang strategis. Orang dari luar kota berkunjung ke Alun-alun itu seperti oase. Sehingga mendorong kita untuk bisa menjaga kebersihan dan kenyamanan Masjid Raya ini,” ucap Ahmad.
Bahkan, pihaknya telah bekerja sama dengan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung.
“Mereka akan menurunkan timnya untuk melihat kondisi alun-alun. Nanti mereka akan memberikan rekomendasi untuk area luar masjid ini,” tuturnya.
Selain itu, Ahmad menambahkan, Masjid Raya juga berharap bisa turut memeriahkan HJKB. Baginya, Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat kuat, salah staunya terkait dengan Masjid Raya Bandung.
“Masjid Raya merupakan simbol keakraban umaro, ulama, dan umat. Situasi ini harus kita pelihara dan bangun,” katanya.
Oleh karena itu, ia menekankan agar generasi saat ini perlu diberikan edukasi tentang perjalanan sejarah Kota Bandung melalui kegiatan haul pahlawan. Pihaknya menargetkan sekitar 12.000 orang bisa mengikuti kegiatan ini.
“Kita akan melibatkan ulama dan tokoh, juga keluarga dari para pemimpin Kota Bandung terdahulu sampai yang terakhir. Setelah itu ditutup dengan tumpengan yang dikemas sebagai sebuah perayaan untuk kebersamaan,” imbuhnya.
(Eri)