Reformasiaktual.com//TAPSEL-Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H. Dolly Pasaribu, SPt, MM, membuka secara resmi acara diklat terpadu dasar (DTD) Angkatan I Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Kabupaten Tapsel di Ponpes Baburrohman, Desa Tarapung Raya, Kecamatan Muara Batang Toru, Jumat (23/9).
Dalam sambutannya, Bupati berharap agar kiranya hasil dari DTD Angkatan I PC GP Ansor Kabupaten Tapsel itu dapat menciptakan kader Nahdlatul Ulama (NU) sejati. Bupati melihat, bahwa saat ini zaman begitu menantang, banyak paham-paham ekstrim yang mengatas namakan Ahlusunnah Wal Jamaah.
“Namun (paham-paham ekstrim) pada dasarnya ingin merusak NU sendiri. Untuk itu, diharapkan para kader NU agar siap berperan dalam menjawab tantangan itu,” ujar Bupati.
Bupati bercerita, bahwa kader NU harus bisa mengambil pelajaran dari perjuangan dan keikhlasan KH M Hasyim Asy’ari. Di mana, ia mendirikan NU untuk menjaga Aqidah (ajaran) umat Islam dan menjaga persatuan dalam keberagaman. Semangat itu mengambil pelajaran dari persatuan yang dilakukan kaum Ansor sebagai penolong bagi golongan Muhajirin yang datang dari Makkah ke Madinah.
“Oleh karena itu, bagi sahabat saling bertukar pengalaman, selain bisa memberi pencerahan dan pengarahan bagi Banser ataupun Ansor, juga harus bersinergi dengan organisasi lainnya bawah naungan NU Tapsel ini,” harap Bupati.
Selain itu, Bupati berharap, baik Banser maupun Ansor dalam rangka menjalankan roda organisasi untuk lebih berkreasi, termasuk dalam pemanfaatan media sosial untuk penopang eksistensi dan keuangan organisasi. Bupati berpesan agar memanfaatkan media sosial dengan seefektif mungkin.
“Contoh menulis, berdakwah di media sosial, bisa menangkal faham-faham ekstrim. Disisi lain, juga membuat kerajinan, atau usaha-usaha yang menambah kas organisasi, yang bisa dipasarkan lewat media sosial. Dengan memanfaatkan dunia digital sekarang, harapan selanjutnya adalah bisa menambah pendapatan sahabat-sahabat Ansor,” pintanya kepada segenap pengurus GP Ansor Tapsel.
Sementara, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Sumut, Kodir Pandapotan Siregar, menyampaikan ke segenap kader bahwa, DTD itu harus didasari pengabdian bagi bangsa dan negara guna mengawal keutuhan NKRI. Kabupaten Tapsel sendiri, merupakan daerah ketiga setelah Padang Lawas dan Mandailing Natal yang berani dan sanggup melaksanakan DTD tersebut.
“DTD ini merupakan proses panjang. Jadi, kalau nanti ada peserta yang lelah, itu hal yang biasa. Karena para pejuang dahulu itu biasa berkorban darah bahkan nyawa bagi bangsa dan negara ini. Hal ini merupakan sumbangsih yang bisa diberikan kepada bangsa dan negara, khususnya Kabupaten Tapsel,” jelas Kodir.
Sebelumnya, Ketua Panitia DTD Angkatan I PC GP Ansor Kabupaten Tapsel, Herman Lubis, dalam Laporannya menjelaskan, kegiatan yang mengusung tema : “Membentuk Kader yang Disiplin, Intelek, dan Berjiwa Sosial Tinggi di Era Milenial” itu akan dilaksanakan selama 3 hari dari mulai 23-25 September 2022 dengan jumlah peserta kader 31 orang.
Turut hadir, Ketua PC NU Tapsel, Ketua KPU Tapsel, Ketua Bawaslu Tapsel, Ketua PC GP Ansor Tapsel, Ketua BSPSU Tapsel, Camat Muara Batang Toru beserta Forkopimcam, Pimpinan Ponpes Baburrohman dan para peserta kader Diklat Terpadu Dasar (DTD) Angkatan I PC GP Ansor Kabupaten Tapsel. (Humas Tapsel).
Aks